Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

60  D a l e m k a l a n g a n f a m i l i e b a r o e


nama Mohamed Ali. Kau moesti beladjar dl sekola militair di ini negri dan satoe tempo kau moesti mengoenoes pedang aken membela d a n toeloeng Radja kita orang, Sri Baginda Sultan, pada siapa sedari ini hari kau ada berhamba dengan menoeroet titah dan agamanja. Besok akoe nanti panggil imam aken kasi kau masoek agama Islam."
 „Boekankah ia moesti masoek djoega agama Islam?" menanja Emineh jang masi awasin pada Julius.
 „Tentoe sekali," menjaoet Ali pacha „Ia nanti djadi saorang Moslim jang setia serta djoen-djoeng betoel agama, sabagimana soedara kau.
 „Ajo, Mohamed Ali, kasi tangan pada akoe dan pada iboe kau. Daoed nanti anter kau ka satoe kamar, di mana kau bole doedoek makandan bikin ilang tjape. Besok, apabila matahari terbit, akoe nanti adjak kau djalan-djalan di ini astana, di kebon, pergi ka bebrapa tempat dalem kota Stamboel dan adjar kenal pada sobat-sobat kita orang. Moendoerlah sekarang!"
 „Allah membri berkah pada kau, Mohamed Ali," kata Emineh, kendati ia taoe Julius tiada mengarti ia poenja bitjara dalem bahasa Toerki.
 Dengen mengoetjap soekoer bagi kabaeannja ini pacha dengen istrinja, Mohamed Ali bersalaman dengen tahan aer matanja. Kamoedian ia toeroet orang kebiri, Daoed, kloear dari sitoe dan masoek dalem satoe kamar ketjil, dimana ada sedia apa