Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

44   Bintang jang moelain bersinar.


dengen benang mas dan pake kantjing mas, satoe rok linnen pendek (fustanelle), satoe iketan ping­gang berwarna mera, di mana a d a tergantoeng satoe pedang bengkok (yatagan), gagangnja dari gading dan saroengnja dari perak, satoe tjelana aboe-aboe, kous mera dan sepatoe koening. Blon perna Julius mengimpi pake pakeanjang begitoe bagoes. Boedjang-boedjang samoea menjeboet; TAIB! TAIB! (bagoes! bagoes!) laorang bawa satoe katja besar, hingga Julius meliat dengen teges ia poenja bajangan di dalem Katja, la sendiri mendjadi kagoem meliat badannja begitoe tjakep seperti anak moeda bangsa Albanie. Siapa njana, ia ada bekas matroos dari kapal ADLER, kapal jang amat mesoem, di mana ia soeda pikoel banjak sengsara dan soesa hati?

 Sasoedanja Julius slese berdandan, ia disoegoeken satoe mangkok kopi. Ia memandang kasoengi Bosporus, di mana ada bebrapa kapal dan ada banjak gedong dan astana-astana, jang satoe lebi bagoes dari jang laen.

 Tetapi Julius jang hatinja blon tetep betoel dari segala perkarajang soeda djadi, tiada begitoe perdoeli itoe segala pemandangan inda, ia tjoema pikir segala hal jang nanti boleh dateng lagi.

 Sedeng ia doedoek berpikir, datenglah saorang kebiri bangsa Toerki, badannja besar dan pakeannja berwarna item. Ini orang kebiri pegang tangannja Julius dan sambil kaloearken bebrapa perkata'an jang Julius tiada mengarti sama sekali,