Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/256

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

254  Bibit pembrontakan moelain toemboe.

jang djalan merampok di koeliling rimba negri Tartaar, koetika Nabi kita jang soetji oetaraken agama Islam dan sekalian Khalief-khalief besar madjoeken perkara agama dengen goenaken perkata'an-perkata'an manis dan dengen goenaken kekoeatannja oedjoeng sedjata."

 —„Kita orang moesti diriken satoe karadja'an sendiri ! Negri Albanie dengen rahajatnja jang gaga brani, tinggal di goenoeng-goenoeng jang tinggi, tegoe serta gaga perkasa seperti garoeda, biasa berprang dan toempaken dara, moesti djadi kembang dari seantero negri di sebla Timoer. Kita orang djangan takoet diantjem atawa diserang oleh moesoe. Semoea Sultan dan Radja-i-adja moesti maoe bersobat sama kaoem Skipi, djika kita orang bisa djaga baek kamerdika'an kita. Dan kita orang moesti bisa djaga itoe kamerdika'an !"

 „Allah akbar !" menjeboet Mahmoud Lipouri bei, sedeng matanja terboeka besar dan pipinja mendjadi m.era, kerna mendenger itoe perkata'anperkata'an tinggi dari imam Reschid.

 —„Dan akoe maoe kasi pikiran pada kau, k a pala dari kaoem Sardie jang gaga serta kosen : tinggaîkenlah bendera Toerki jang di ini masa soeda ilang sama sekali pamoernja, bersariketlah sama orang-orang Albanie jang geraken perkara kamerdika'an, djadilah lid dari pakoempoelan orang Albanie, persariketannja orang-orang bang­ sawan di Skipi, jang maoe bikin brenti segala hina'an dan sengsara kita orang dan siapkenlah