Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Moelain bekerdja di kapal

21


 „Baek," kata toean Werner jang lantes kasi tangan pada anaknja dan brangkat dari itoe kapal.
 Julius tinggal di kapal ADLER bersama laen-laen anak kapal jang mengganggoe padanja.
 „Sekarang kau moesti toeroet saja," kata djoeroemoedi. „Kau moesti moelain djalanken satoe pakerdja'an enteng sekali. Apa di roema kau biasa koepas kentang?"
 „Tiada, toean," menjaoet Julius dengen hormat.
 „Kau moesti panggil saja DJOEROEMOEDl, monjet," menjentak Franz Kreiier. „Di kapal kita orang tiada pake toean-toean. Kita orang nanti adjar kau koepas kentang tiada terlaloe tabel, djoega tiada terlaloe tipis. Kaloe sala, kau dapet rangket, kau denger?"
 Kreiler prenta Julius doedoek di satoe bangkoe, di seblanja ada satoe toempoek kentang dan satoe mangkok besar berisi aer. Julius moesti koepas abis itoe semoea kentang di dalem tempa satoe djem kaloe tiada abis, moesti dapet rotan. Sasoedanja prenta begitoe, Franz Kreiler dan laenlaen orang kapal pergi oeroes koeli-koeli angkat barang.
 Julius tinggal doedoek saorang diri dengen koepas kentang, seperti satoe koki. Ini boekan pakerdja'an jang ia harep, maka ia menjesel sekali soeda brenti kerdja pada toean Stein. Julius harep, kapal ADLER lekas brangkat dan ia nanti pergi ka Italie, ka Toerki, di mana ia nanti liat segala pemandangan jang inda.