Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/228

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

226

Satoe gadis jang tjantik enz.


mengelonin serta lindoengken itoe bangsa jang terkcefoek. Setelah dapet kabar, barisan ajah hamba kedjer pada orang-orang Bulgaar, itoe panglima prang lantes prenta soldadoe Nizam aken tangkep laskar prangnja ajah hamba dan seorang di antaranja telah dihoekoem mati."
 „Denger!" begitoeîah Sheik el Islam tjampoer omong. „Derngerlah, o toean dari kaoem Osmanli! Mohamed Ali soeda brani hoekoem pada orang Circasie jang soedjoet pada agama Islam, nselaenken sebab ini orang Circasie soeda hoekoem pada orang-orang Christen jang berboeat doerhaka pada negri Toeankoe. Timbanglah itoe perboeatan dari satoe panglima prang, o Khaliefjang adil!"
 „Ajah hamba doeloe ada mendjabat pangkat bei di pegoenoengan Dagnestan," bitjara teroes itoe anak prempoean jang boto, „dengen tiada soeka meliat segala perkara tiada patoet. Ajah bamba telah berdjoempa pada Mohimed Ali, aken minta dilepas semoea laskar prangnja jang soeda ditangkep zonder bersaia satoe apa, tetapi Serdar Ekrim tiada sekali ambil perdoeli pada itoe perminta'an."
 Sasoedanja bitjara begitoe, ia toetoep moekanja dengen kadoea tangan dan teroes menangis dengen sedi.
 „Tjerita teroes," kata Abdoel Hamid jang soeda djadi iiang sabar.
 „Mohamed Ali prenta tangkep pada ajah hamba dan di-iket seperti satoe pendjahat jang besar dosanja, padahal ia tiada mempoenjai dosa satoe