Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/196

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

194  Tiada dapet bantoean

bertempoer pada moesoe jang banjak lebi tegoe. Djika kita orang paksa menerdjangdjoegadengen kekoeatan tiada tjoekoep, nistjaja kita orang sendiri nanti djadi binasa, apapoela sebab doeloean pasoekan prang Toerki soeda sringkali dikalaken oleh orang Rus, hingga goembiranja aken berprang telah mendjadi koerangan separo."
 Sekarang kita orang rnoesti kaloear preksa tempat-tempat; moesoe kita moesti ditipoe. Baek besok kita orang madjoeken tentara ka Jaila, di mana tentara moesoe tiada ada sebrapa banjak. Djikaloe kita orang dapet ambil itoe tempat, nistjaja hatinja soldadoe soldadoe kita orang djadi goembira kombali. Dan apabila kita orang dapet soldadoe bantoean dari Stamboel, baroelah kita orang boleh madjoe aken menjerang moesoe di Tirnowa."
 „Allah ! Semoea perkara Serdar Ekrim soeda timbang dengen betoel dan dengen pikiran jang tadjem," kata Tahir pacha jang memang ada sobat dari Mohamed Ali pacha dan banjak satoedjoe pikiran dengen ini panglima prang.
 Kamoedian ini tiga generaal bitjaraken perkara menjerang di Jaila, hal barisan officier-officier dan tentara jang moesti menjerang di itoe tempatdan dari laen-laen perkara.
 Dalem ini pembitjara'an ada njata, maski Rifaat pacha bitjara dengen manis serta hormat, ia senantiasa lawan omongannja Mohamed Ali pacha, jang sabole-boleh menahan napsoe maranja, soepaja tiada membikin Rifaat pacha mendjadi