Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/180

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

178

Ganti Sultan.


Begitoelah soeda dipetjatken satoe Radja dan diganti oleh Radja laen jang diharep bisa membawa berkah keslametan bagi karadja'an Toerki.

Tiada lama lagi telah dikaloearken poetoesan atas halnja Sultan Abdoel Azis jang dilepas dari kabesarannja. Menoeroet titanja el Kor'an: „Djikaloe ada doea Khalief di dalem negri, maka jang satoe moesti diboenoe dan jang laen dimoeliaken." Roepa-roepanja segala softa dan imam soeda toeroet ini tita, kendati ini perkara masi tinggal glap.

Besoknja orang dapetken Abdoel Azis, jang sabenernja tiada dikasi pake sendjata dan didjaga kras oleh soldadoe, telah mati dalem kamar toetoepan, ia poenja nadi-nadi telah poetoes dipotong dan badannja penoe dengen dara. Tiada djaoe dari maitnja Sultan ada terletak satoe goenting ketjil jang Baginda biasa pake aken goenting ia poenja djenggot. Thabib-thabib jang diprenta preksa maitnja Sultan, telah menjataken, Abdoel Azis soeda mati memboenoe diri.

Tetapi bebrapa hamba jang setia dan tiada berpisa dari Baginda ada tjerita, bebrapa soldadoe Circassie jang maoe toeloeng pada Abdoel Azis, telah ditembak serta diboenoe oleh bebrapa pacha dan generaal-generaal jang bikin abis djiwanja Sultan.[1]


  1. Di blakangkali Midhat pacha dan bebrapa pembesar Toerki soeda ditarik di hadepan hakim dengen ditoedoe soeda boenoe pada Sultan Abdoel Azis. Marika itoe telah dihoekoem boeang ka laen negri.