Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/169

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Katjinta'an ada lebi menang dari paksa'an.

167


med Ali paclia jang icaja besar, ia tiada sekali ada kekoerangan satoe apa, sebab apa sadja jang ia ingin tentoe ditoeroet oleh ia poenja ajah jang sajang pada ini anak sebagi ipoestika.

 Mrika ada satoe anak jang baek hati, dermawan dan hormat, kendati pada semoea iboe tirinja poen ia blon perna berlakoe sombong, djoega blon satoe kali ia poekoel atawa maki pada boedak-boedaknja. Malahan sringkali ia kasi persen oewang atawa barang-barang pada boedak-boedak jang dapet soesa, dan paling senang, djika ia bisa menjenangken hati ajahnja, manakala ajahnja poelang dari pakerdja'annja dengen merasa tjape

 Mrika ada pake badjoe bloedroe biroe, satoe iketan pinggang dari soetra mera, tjelana biroe sapasang kasoet tinggi dari koelit koenlng dan satoe fez ketjil jang tersabet benang mas, hingga roepanja ada seperti satoe poetri dari kajangan. Sebab hawa oedara ada dingin, Mrika ada pake satoe burnous (toetoepan kapala) perboeatan Koerdistan. Saekor andjing ketjil jang ikoet ia berdjalan, ada ditoetoep badannja dengen satoe slimoet mera ketjil, dan saben-saben ini binatang telah menggonggong.

 Dengen tiada sabar, sabenlar tersenjoem dan sabentar gemeter, Mrika doedoek menoenggoe di roema kebon kira-kira satea djem lamanja. Itoe waktoe datenglah Chefket effendi. Dari djaoe Mrika kenalin ini orang moeda, anak dari Soleiman pacha, moesoe besar dari ajahnja. Satoe