Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/154

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

152  Pembitjara'an jang penting.



 „Kau sala, Kheira”, menjaoet Mohamed Ali sambil tertawa mendenger perkata'an istrinja jang memang soeka memaen. „Sabetoelnja saja soeda doedoek batja sogerat-soerat kabar dari Londen dan .Parijs, kamoedian saja bitjara perkara perloe sama Scheik Al Islam. Baroe sekarang saja ada tempo akeri berdjoempa pada kau dan maoe denger begimana kau soeda oeroes perkara jang saja seraken pada kau.”
 „Ini hari saja soeda dapet taoe satoe resia,” kata itoe hanoem. „Saja soeda ketemoe pada Kadine (istri Sultan) Kurrem, pada siapa saja soeda doedoek bitjara. Dalem ini pembitjara'an saja djadi dapet taoe, sasoenggoenja djoega kita orang poenja Sultan Abdoel Azzis tiada bener ingetannja. Kadang-kadang Padisha merinti dan atjapkali ia bikin segala tingka gila, hingga orang moesti tertawa. Kemaren Baginda Sultan soeda adoe ajem di astana. . . . . . .”
 „Adoe ajem?” inelisapi Mohamed Ali dengen heran.
 —„Ja, doeablas ajem djago Inggris soeda dibikin tadjem tegilnja dan dibikin galak, laloe diadoe satoe pada laen. Baginda Sultan dengen senang hati soeda meliat ini binatang-binatang berklai dan soeda kasi pake bintang Osmani pada doea ajem jang soeda menang berklai dan jang sekarang moesti dihormat oleh pendjaga-pendjaga astana. Tjoba kau pikir soeamikoe, apakah itoe boekan kelakoeannja orang gila ?”