Pembitjara'an jang penting 151
Ini kamar ada tempat berkoempoel orang-orang prempoean istrinja Mohamed Ali, jang semoea ada idoep di ini tempat dengen tiada bekerdja satoe apa
Njonja roema dari ini astana jang inda, hanoem
Kheira, asal orang Syrie, kira-kira tiga poeloe
lima taon oemoernja, ada doedoek di oedjoeng
divan deket satoe djendela, sambil isep narghileh
jang berboenji seperti swara koetjing. Ini hanoem
ada tinggi, matanja item dan potongan moekanja
ada seperti laen-laen orang prempoean di Toerki.
Pakeannja saderhana sekali, ampir poeti meloeloe,
menoeroet adat orang-orang jang ada oemoer
di tana Arab.
Koetika Mohamed Ali berdjalan masoek dan
taro pedangnja, ia poenja istri jang tjantik telah
berpaling sambil tersenjoem, tapi dengen tiada
bergerak dari tempatnja doedoek. Setelah Mohamed Ali doedoek di seblanja sambil pegang
tangan jang montok dari istrinja, hanoem Kheira
taro oedjoengnja narghileh jang lagi di-isep di
atas divan dan ia poenja kapala direbaken di
poendaknja Mohamed Ali, seraja ia berkata:
„Soeda lama saja menoenggoe pada kau, soeami
jang tiada setia. Matahari soeda silem dan di
Stamboel sueda djadi glap, tapi Mohamed Ali
roepa-roepanja ada loepa pada istrinja, sebab ia
berkoempoel sama segala orang peprangan dan
Sama orang-orang Europa, boeat bitjaraken oeroesan prang dan doedoek minoem anggoer jang
dilarang oleh Nabi.”