Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/149

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pembitjara'an jang penting          147



begitoelah Mohamed Ali membales hormat dan angkat satoe korsi boeat tetamoenja ini. „Saja tiada kira bisa berdjoempa lagi begitoe. lekas pada ajahkoe dan kabetoelan sekarang saja ada di roema. Tapi Toehan Allah ada terpoedji, maka ini hari kita orang bisa ketemoe satoe sama laen boeat bitjaraken perkara-perkara perloe bagi negri kita orang.”
 „Soenggoe Allah Ada terpoedji,” kata poela itoe moefti besar. „Toehan kita orang masi melindoengken negri kita jang soeda roesak dan maoe didjoeal pada orang Rus oleh Sultan dan mantri-mantrinja jang doerhaka, tapi dengen lekas kita orang moesti goenaken tenaga kita, soepaja karadja'an kita orang tiada djadi roeboe sama sekali. Apakah tentang ini oeroesar anakkoe soeda bitjara sama sekalian bei dan officier-officier?”
 —„Saja soeda bitjara sama bebrapa orang di antara marika itoe, ajahkoe, dan semoea orang militair mendjadi tiada senang setelah mendenger kabar, oetoesan Rus, generaal Ignatief, soeda kasi oewang pada Padisha, aken bajar oetangnja pada soedagar-soedagar Frans. Semoea balatentara di Fophaneh ada di bawa kekwasa'an kita orang dan nanti toeroet segala prenta kita orang, sebab iaorang ingin dapet satoe Sultan jang soedjoet betoel pada agama serta gaga brani seperti orang peprangan.”
 —„Bagoes, anakkoe, Dan begimanakah keadaan kau dengen Soleiman pacha?”