Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/116

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

XV.

MOELAIN BERMOESOE.


 Dengen tampik soerak jang amat rioe sekalian moerid dan pengikoetnja imam Reschid dateng menghampirken doesqen Isnik. Paling depan ada berdjalan bebrapa orang Albanie jang gaga perkasa, kamoedian ada berdjalan satoe baris pendoedoek Prilip dengen kaftan rombeng dan sorban mesoem; di ikoet oleh barisan bashi bozouk, jang dikapalaken oleh Soleiman bei dan doea officier laen jang toeroet pada orang peroesoehan aken boenoe orang Christen. Antara orang peroesoehan ada bebrapa imam, semoea djalan menoedjoe ka Isnik, di mana bebrapa roema soeda dibakar. Itoe orang orang peroesoehan madjoe ka bentengan, di mana ada berkibar bendera boelan sebla, bendera Ottomanie, dan di mana ada keliatan fez mera dan sendjata jang berkilat kilat dari balatentara Toerki. Djoega ada kadengeran swaranja tamboer jang membikin kaget pada orang peroesoehan.

 „Resia kita soeda terboeka," kata doea bei orang Albanie.

 „Demi Allah, tiada perdoeli lagi sama orang giaour!" treak bebrapa pendoedoek Prilip dengen mara.

 „Ati-ati!" kata Soleiman bei pada ia poenja kawan, Mahmoud bei. „Boleh djadi pamerenta soeda