Halaman:Menjelang Alam Pancasila.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

bagainja dari luar negeri serta advies² dari luar pula tentang seluk beluk Pemerintahan kita.

 Sebaliknja kitapun harus berusaha untuk selalu memperhatikan segala sesuatu jang timbul ditanah air kita, terutama dalam hal kepertjajaan atau mistik jang bersifat menghindarkan diri dari pengaruh asing baik dari Eropa maupun dari Asia Barat. Seperti telah diketahui umum maka belakangan ini ditempat-tempat diseluruh Indonesia telah tumbuh dengan suburnja, aliran² kepertjajaan baru jang boleh dikatakan sebagai sambutan terhadap lahirnja Pantjasila, aliran² mana perlu diselidiki dan dipeladjari sedalam-dalamnja dan kalau perlu dibimbing sebaik-baiknja dengan tjara jang bebas. Adapun aliran² ini antara lain jalah : Kawula Warga Naluri (K.W.N.), Igama Imam Hak (I.I.H.), Perkumpulan Umat Adam Ma'rifat Indonesia (P.U.A.M.I.) dan sebagainja. Inilah jang perlu diperhatikan setjara bebas dan didjaga sebenar-benarnja supaja djangan sampai dapat dipergunakan oleh anasir² pengatjau. Pendek kata segala sesuatu jang timbul ditanah air kita dengan sifat² untuk menghindarkan pengaruh asing tersebut wadjib kita perhatikan setjara bebas dan kalau perlu disalurkan kearah jang tertentu untuk kepentingan Negara kita jang tetap berdasarkan Pantjasila.

 Kembali kita ke soal peneropongan terhadap „wortelras”.

 Adapun kemusnahan „wortelras” kelima nanti berartilah perkembangan bagi „wortelras” keenam jang memang sudah lahir, bangkit dan berdjoang dengan mempergunakan dasar dari pada djiwanja jang telah mengindjak „alam setengah tua” itu. Tjepat atau lambat dunia akan mengakui kelahirannja „wortelras” jang baru itu dan jang kini sedang mengalami selectienja baik lahir maupun batin. Oleh para ahli pengetahuan dan para peramal dapatlah diterangkan bahwa „wortelras” keenam itu mempunjai sifat :

57