Halaman:Medan Bahasa 1956.pdf/89

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Kurungan lelaki, terpisah dari kurungan perempuan. Tetapi kemudian tahu djuga Pangeran MARANGE, bahwa isterinja si WULAN disana. Ia merasa senang djuga hatinja.
Ansuang BAKE' sama sekali tidak tahu jang Pangeran MARANGE dan WULAN laki-isteri.

Dalam kurungan si WULAN tak mau makan banjak, oleh karena itu, tetap kurus. Pangeran MARANGE bekerdjaiah amat radjinnja, sebab itu ia amat dipertjajai oleh Ansuang BAKE'. Ia tahu memasak sedap. Karena itu ia didjadikan pemasak makanan. Senanglah hatinja. Kadang-kadang ia menemui isterinja, membitjarakan muslihatnja. Begitupun kepada sekalian orang tangkapan.

Pada suatu hari pergilah Ansuang BAKE' kepantai bekerdja. Kepada MARANGE dipesan akan menjembelih WULAN akan dimakan.
Baik, djawabnja.

Akan Sangiang (puteri) MASADA', biliknja ditingkat atas. Bila ia berbaring rambutnja diuraikannja keluar djendela. Oleh sebab itu tampak benar dari bawah.
Dengan diam-diam MARANGE memandjat keatas lalu dipantjungnja kepala Sangiang MASADA'. Kepalanja dibiarkannja begitu sadja, badannja dimasaknja buat orang tuanja.

Sebelum turun oleh MARANGE dipesannja pada seekor kutu Sangiang MASADA', bila INANGI BAKE' memanggil dan bertanja apa-apa, hendaklah ia menjahut. Sikutu mengia.
Setelah masak semua ubi dan lauk-pauk itu , maka oleh MARANGE diantarkanlah makanan² itu kebawah. Ansuang BAKE' dan INANGE BAKE' makanlah dengan amat sedapnja. Sedang makan terlihatlah oleh INANGE BAKE' akan sebuah djari berisi tjintjin.

Diperhatikannja itulah tjintjin sangiangnja. Hatinja berdebar. Tiba-tiba kedengaran burung kuning bernjanji:

 INANGI BAKE'
KIMINA' ANA' E,
PULUNG NE PANSONG,

Artinja : Ibu BAKE', Sudah makan anaknja. Adakan turunan banjak. Kalimat : adakan turunan banjak, itulah sindiran burung kuning (kalriowo) itu.

INANGE BAKE' terus memanggil lakinja akan pulang. Ansuang BAKE' belum suka kembali: sebab matahari masih tinggi. Tetapi oleh paksaan INANGE BAKE', mengikut djuga ia.

— Rupanja anak kita jang kita makan tadi. — Kata INANGI BAKE'.
— Mana boleh, - djawab Ansuang BAKE'.
— Itu kata burung kalriowo tadi.

Dengan berlari-lari mereka mendaki.

Si MARANGE tadi telah kemuka. Ia telah tahu jang muslihatnja telah ketahuan. Sesampainja kepuntjak, dilepaskannja semua orang kurungan, disuruhnja lari kesebelah djurang. Isterinja pun serta dengan semua masakan ubi, kuah kuning ajam, sajur-sajur, dan lain².

31