— 58 —
B.O. jang mengangkat kembali sendjata2 Hindoe Djawa jang berkarat dan soedah lama diloepakan itoe. soenggoeh tidak taktis, dan djaoeh dari pendirian nationalis oemoem. Perboeatan itoe menimboelkan tjoeriga golongan lain di Indonesia jang mentjita-tjitakan persaudaraan dan pekerdja bersama antara seloeroeh pendoedoek Indonesia (boekan pendjadjah satoe daerah terhadap lainnja.) Dengan djalan sedemikian B.O. menjebab-kan timboelnja gerakan kedaerahan jan bila perloe (misalnja djika B.O. koeat) dengan moedah dapat dipergoenakan Imperialisme Belanda. De-ngan keadaan seperti ini keinginan maoe „ loehoer” jang satoe dapat diadoe dengan jang lain jang akibatnja sangat memiloekan „Indonesia” tetap djadi negeri boedak.
2. National Indische Partai.
Dengan pikiran pintjang dan ragoe - ragoe tidak dapat djoega N.I.P. jang didirikan pada tahoen 1912 „mentjioem ” kebangsaan Indonesia. Pohon2an terapoeng-apoeng - Indo2 Eropah - berdiri dengan sebelah ka-kinja disisi djoerang imperialisme dan sebelah lagi disisi djoerang kebang-saan Indonesia. Jang teroetama tidak ada tjita2 nasional jaitoe boerdjoeasi Indonesia tidak ada dan masa bertjerai-berai. Karena itoelah maka satoe program nasional jang konstruktif dan konsekwent ta' dapat dioedjoedkan nja. Roempoen „Indonesisure ” a la Douwes Dekker jalah tjita2 dari Be-lauda Indo jang tidak koerang imperialistisnja dari pada Belanda totok, merasa dikesampingkan oleh jang terseboet belakangan dan itoelah se-mangat jang dikembangkannja. Mereka meminta „persamaan” dengan totok dan kadang2 dibisikkannja perkataan kemerdekaan. Maksoed mereka jang sesoenggoehnja maoe membagi kekoeasaan seorang separoeh antara mereka berdoea. Karena si totok kerapkali terlaloe banjak mengambil bagian oentoeknja sendiri si Indo mengantjam dengan bekerdja bersama dengan Inlander”. Tjap jang lebih dalam ta' dapat kita tempelkan kepada kebangsaan Belanda Indo itoe. Tidak berbeda tjoraknja dengan bangsa Hindoe dan Moeslimin dizaman perang saudara doeloe.
Tatkala sidjenaka Van Limburg Stirum „pelajan liberal dari kapital besar” memberikan pekerdjaan jang mengoentoengkan kepada Teeuwen & Co waktoe itoe djoega program N.I.P. mentjapai toedjoeannja dengan tidak menoempahkan darah
Douwes Dekker berdjalan teroes! Boeat mentjapai itoe dia menganggap perloe memakai kekoeatan boemipoetera. Dengan perkataannja jang kaboer tentang hak dan kemerdekaan tertariklah Dr. Tjipto, Soewardi & Co kedalam N.I.P. Kedjadian ini memberi djiwa kepada pohon kebangsaan Indonesia jang tidak dikenal diseloeroeh pergrakan Indonesia Satoe tjita2 modern tentang kebangsaan djaoeh lebih sehat dan lebih loeas dari pada fantasi Djawa Raya (tjita2 pendjadjahan Hindoe dan kasta-kasta) boleh dikatakan lahir diseloeroeh kepoelauan Indonesia. Tetapi sesoedah Dr. Tjipto, Soewardi & Co doedoek didalam N.I.P. orang betoel2 memperhatikannja, dapat melihat satoe pertentangan diantara anggauta2 perkoempoelan itoe. Disitoe pihak berdiri Indo -boerdjoeis jang dididik setjara imperialistis, sombong dan tjoeriga dan dipihak lain berdiri boemipoetera jang ekonomi dan politiknja tergentjet, diperas dan diindjak-indjak.