-29-
Sekedjap matapoen tak kita loepakan, bahwa bila „seorang Belanda" mendirikan universiteit, pengadjarannja nistjaja dan mesti lebih tinggi dari pada dikoloni lain2 sebagaimana katanja universiteit Belanda dja-oeh lebih tinggi dari pada universiteit dimana djoega. Dengan tak memperdoelikan tabi'at menoeroetkan kata hati sendiri itoe, kita hanja ingin me-ngatakan kepada Belanda: „Tjobalah doeloe toendjoekkan ketjakapanmoe itoe di Indonesia!"
„Perboeatan" itoelah jang sebenarnja haroes kamoe boektikan!"
Tetapi selain dari doeit jang bagi seorang Belanda lebih berat tim-bangannja dari pada tjita-tjita dan alasan2 politik, tetapi ada poela pemandangan politik lain, jang tak dapat kita harapkan dari si Belanda tani doesoen jang doengoe itoe.
Beloem selang berapa lama toean Hardeman, Kepala Departemen Pengadjaran, menerangkan dalam sidang Dewan Rakjat, bahwa „menga-dakan satoe pergoeroean tinggi beloem boleh mengoeatirkan akan tim boel boeroeh terpeladjar, karena pemakaian mereka sementara waktoe sadja berkoerang, disebabkan kesoekaran ekonomi jang nanti tentoe akan baik kembali. Dengan ini lenjaplah „momok” seperti jang diseboet oleh Oleh Java Bode, tg.30 Ioeni
Akibat politik pengadjaran Belanda disana-sini kelak akan kita oelang poela ,Disini kita ingin menetapkan dengan beberapa angka, bahwa pergoeroean rendah, menengah dan tinggi, semendjak doeloe tidak tjoe-koep oentoek rakjat jang 55 djoeta, mesti diakoei ,dengan tidak mengindahkan alasan kosong dari jang mengatakan dirinja „pemerintah”.
Kita lewati sepintas laloe Sekolah -sekolah Tinggi jang soedah beberapa tahoen katanja mengeloearkan berpoeloeh-poeloeh dokter meester dan insinjoer, dan kita toedjoekan pembitjaraan sebentar kepada soal sekolah rendah. Djoemlah kanak-kanak jang mesti mengoendjoengi sekolah pada tahoen 1919, H.I.S. 1% Sekoleh Rakjat 5%, Sekolah Desa 8% á 14%. Lebih koerang 86% kanak-kanak jang mesti bersekolah tak beroleh tempat (Menoeroet perslah Kongres N.I.O.G. tahoen, 1923 jang dioemoemkan dalam „Indische Courant”). Mereka jang tahoe membatja dan menoelis sekarang ditaksir 5 á 6% ,moengkin djoega 2 á 3%.
Djoemlah belandja pergoeroean ditahoen 1919, menoeroet kabar jang sah f.20.000.000 dan f7.5000.000 oentoek 150.000 orang kanak2 Eropah dan f12,500,000 oentoek kanak2 dari 55 djoeta toekang bajar padjak rakjat Indonesia . Pada tahoen 1923 belandja pergoeroean itoe f34.452.000. Djadi oentoek seorang anak boemipoetera waktoe itoe dikeloearkan 30 sen sama artinja dengan 1/7 dari jang dikeloearkan oentoek anak Philipino.
Oentoek badan -badan lain , jang memperlihatkan tjontoh jang baik kepada rakjat jang tak senang, seperti polisi, militer dan armada, dikeloearkan pada tahoen itoe f156.274000. Tambahan poela seperti jang soedah dimoefakati antara dia sama dia, dilain tahoen akan dibelandjakan f300-000.000. Satoe beban jang berat sekali diatas bahoe si Kromo jang merana itoe.
Kita kaoem revoloesioner pada tahoen 1921 bermaksoed akan mem-perbaiki keteledoran pemerintah dalam pendidikan itoe dengan mendi-rikan sekolah2 sendiri, dengan menentang pelbagai matjam kesoesahan seperti technis, pegawai, keoeangan, politik dan polisi, hingga dapat kita dirikan diseloeroen Djawa 52 boeah sekolah dengan l.k. 50.000 orang