28
Mr. Yeekes menerangkna dalam „de Opbouw” (tahoen 1923) bahwa pendapatan rakjat Indonesia poekoel rata f196,- setahoen. Dari penda-patan itoe banjak jang haroes dikeloearkan oentoek pembajar padjak, dan diloear Djawa oentoek rodi poela, hingga pendapatan seboelan tinggal f.13,- Satoe angka jang djaoeh dibawah minimumnja. Perhitoengan Mr. Yeekes ini mengenai seloeroeh Indonesia, djadi pendapatan rakjat di Dja-wa Tengah tentoe lebih sedikit lagi
Kita dizaman modern ini sedih dan heran'melihat orang Djawa jang diam dipondok-pondok rombeng atau ta' berkediaman sama sekali, kelapa-ran dan berpakaian kotor tjompang-tjamping, dalam iklim sangat mem-bahajakan sebagai di Indonesia, koerang terawat kesehatannja, disebabkan waba malaria, tjatjing tambang, cholera dan sampar; „hanja" ratoesan riboe jang mati diwaktoe penjakit itoe meradjalela! Soeatoe kecelatan jang patoet dipoedji!
2. Kegelapan.
Masih sadja „pemerintah tani dan toekang waroeng” Belanda ta-koet kepada nuiversiteit dan Sekolah Tinggi sebagai kepada hantoe, Ma-sih sadja beloem terlepas ia dari ganggoean momok ,,boeroeh intellektueel" Ia soedah berboeat keliroe dalam pemandangan politik pengadjaran Ing-geris dan mengambil kesimpoelan jang salah. Ia terlaloe bodoh oentoek memikirkan bahwa berhoeboeng dengan pemandangan dan ketjakapan imperialisme Inggerislah, maka doeloe soedah ada kaoem terpeladjar India jang waktoe soekar kerapkali membantoe pemerintah Inggeris, dan djoega berkat adanja kelas intellektueel, termasoek djoega kaoem extremis, maka Tilak dan Mahatma Gandhi beroleh kemenangan ekonomi dengan gera-kan boikotnja jg loeas. Dan poela karena Inggeris Kerdja bersama dengan boerdjoeasi boemipoetera modernlah, dilapangan politik dan ekonomi, maka Inggeris dapat memerintah teroes di India walaupoen digempoer oleh gerakan non-cooperation baroe-baroe ini.
Pemerintah Belanda didalam perdebatan selaloe mengemoekakan pel-bagai keberatan terhadap pendirian universiteit di Indonesia, jaitoe keberatan jang hanja dapat diterima oleh anak2 ketjil. Semoea dalilnja hanja terpakai dizaman batoe, jaitoe zaman timboelnja pendjadjahan dan dapat disimpoelkan dalam alasan2 dibawah ini:
- Bahwa Pemerintah ini sesoedah menjesal, saharoesnja sekarang mendjadikan dirinja pendidik rakjat Indonesia dengan belandja rakjat sendiri, dan sepatoetnja memberi pengadjaran jang sebaik -baiknja kepada anak2 Indonesia, djika ia tidak dojan beromong kosong;
- Bahwa bangsa Indonesia baik otak maoepoen kebangsaan tidak lebih tinggi, djoega sebaliknja tidak lebih rendah dari bangsa mana sadja, dan bahwa mereka itoe soenggoeh matang oentoek menenrima pengadjaran jang matjam mana sekalipoen;
- Bahwa universiteit Indonesia jang pertama ta' perloe tjangkokan atau tiroean dari Eropah, tetapi dengan memperhatikan pergoeroean tinggi di Eropah disandarkan kepada ketjerdasan rochani dan keadaan masjarakat Indonesia sendiri pada masa ini .
Philipina jang 12 djoeta pendoedoeknja soedah mempoenjai 4 univer-siteit dan beberapa Sekolah Tinggi, tapi Indonesia dengan pendoedoek-nja jang lima kali lebih banjak beloem mempoenjai seboeah djoega.