Halaman:Marah Rusli Hasil Karya dan Pengabdiannya.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

bau. Dataran tinggi lembah-lembah puncak Bukit Barisan itulah daerah Minangkabau asli. 1)  Lembah-lembah sungai dan anak sungai yang berasal dari daerah pegunungan Bukit Barisan dan bermuara di Selat Sumatera (Malaka) maupun di Laut Cina Selatan disebut Rantau. Penduduknya terutama berasal dari Dare dan merupakan daerah "kolonisasi" alam Minangkabau. Pada mulanya pengertian rantau terbatas pada daerah kolonisasi di lembah sungai-sungai yang mengalir ke arab timur dari alam Minangkabau. Dewasa ini istilah rantau mengalami perluasan pengertian, yaitu meninggalkan rumah orang tua, sanak saudara dan kampung halaman untuk sementara waktu maupun untuk selama-lamanya. Pergi merantau telah menjadi darah daging bagi sebagian penduduk Minangkabau. Rantau ialah tempat berusaha, mencari pelbagai ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang hasilnya untuk menambah kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri, sanak keluarga dan kampung halaman seperti diungkapkan dalam pantun:

Ke rantau madang di hulu,
Berbunga, berbuah belum,
  Ke rantau bujang dahulu,
  Di kampung berguna belum.

Pergi merantau mempunyai arti dan efek sosial ekonomis dan sosial kultural bagi Minangkabau dan penduduknya dari zaman dahulu hingga dewasa ini.
 Lereng Bukit Barisan "semarak" Alam Minangkabau, berhutan Iebat berjurang terjal, luas dan dalam merupakan batas-batas alamiah yang memisahkan dataran-dataran tinggi, lembah gunung itu dengan sesamanya. Daerah terisolasi dengan batas-batas alam yang sulit untuk diatasi pada abad-abad lampau itu bukan saja merupakan isolasi alamiah, tetapi juga mengakibatkan isolasi rohaniah. Tim bulla h kesatuan-kesatuan geografis, sosial ekonomis, politis dan kultural yang disebut luhak.
 Dalam perkembangan selanjutnya terjadilah tiga luhak besar, yaitu Luhak Agam, di lembah dataran tinggi Gunung Singgalang- Merapi; Luhak 50 Koto di lembah dataran tinggi Gunung Sago dan Luhak Tanah Dataran di dataran tinggi Gunung Tandikat Singgalang-Merapi. Ketiga luhak besar itulah dalam sejarah disebut Luhak Nan Tigo. Pembagian daerah alam Minangkabau atas


1) M.D. Mansoer, Drs., et al, Sejarah Minangkabau, Bhratara, Jakarta 1970, halaman 8.

2