Halaman:Marah Rusli Hasil Karya dan Pengabdiannya.pdf/12

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

BAB I

RIWAYAT HIDUP MARAH RUSLI

1. Sekilas Tentang Susunan Masyarakat Minangkabau Dan Adat Istiadatnya.

Kata "Minangkabau" saat ini mempunyai arti yang indentik dengan istilah Sumatera Barat. Perkembangan sejarah Minangkabau menunjukkan bahwa daerah geografis Minangkabau tidak merupakan bagian dari daerah Propinsi Sumatera Barat sekarang. Dalam pengertian sempit wilayah itulah yang dimaksud dengan istilah "Alam Minangkabau". lstilah Minangkabau mengandung pengertian kebudayaan di samping makna geografis. Ada suku bangsa Minangkabau, ada kebudayaan Minangkabau, tetapi tidak ada (suku) Bangsa maupun kebudayaan Sumatera Barat. Daerah geografis yang dicalrup oleb istilah Sumatera Barat lebib luas dari pada Minangkabau, tetapi kata Minangkabau, berisi pengertian kebudayaan di samping makna geografis, yang tidak terkandung dalam Sumatera Barat. Dewasa ini penduduk ataupun mereka yang berasal dari kota/daerah Padang, Pariaman atau Agam umpamanya, lazim menyebut dirinya menurut kota, tempat maupun daerah asalnya atau orang Minang(kabau), tetapi tidaklah biasa: menamakan dirinya "orang Sumatera Barat".

Daerah Minangkabau terdiri atas kesatuan-kesatuan geografis, politik, ekonomis dan kultur historis, lazim disebut Pesisir, Dare dan Rantau. Dataran rendah di sebelah barat Bukit Barisan dan berbatasan dengan Samudra Indonesia, biasa disebut Pesisir. Daerah pesisir kesatuan politik ekonomis, kultur historis menurut nama daerah ataupun kota (dagang) yang dalam sejarah pernah memainkan peranan ekonomis dan politik penting, seperti Tiku Pariaman di sebelah utara Padang di tengah-tengah Bandar-X dan Indrapura di sebelah selatan. Berbatasan dengan Pesisir, terletak di tengah-tengah daerah pegunungan Bukit Barisan ialah Dare (darat). Dataran tinggi dare adalah lembah Gunung Singgalang, Tandikat, Gunung Merapi dan Gunung Sago semarak alam Minangka-

1