Halaman:Manila Accord (31 July 1963).djvu/3

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca
RENCANA MACAPAGAL

5. Mengakui bahwa adalah kepentingan bersama negara mereka untuk mempertahankan hubungan persaudaraan dan untuk memperkuat kerja sama di antara masyarakat mereka yang terikat oleh ikatan ras dan budaya, tiga Menteri sepakat untuk mengintensifkan bersama dan upaya individu dari negara mereka untuk mengamankan perdamaian abadi, kemajuan dan kemakmuran bagi diri mereka sendiri dan bagi tetangga mereka.

6. Dalam konteks ini, ketiga Menteri mendukung rencana Presiden Macapagal membayangkan pengelompokan tiga negara asal Melayu bekerja sama dalam harmoni yang paling dekat tetapi tanpa menyerahkan sebagian dari kedaulatan mereka. Ini menyerukan pembentukan organ-organ umum yang diperlukan.

7. Ketiga Menteri sepakat untuk mengambil langkah awal menuju tujuan akhir ini dengan membangun mekanisme untuk konsultasi yang sering dan teratur. Rincian mekanisme tersebut akan dijelaskan lebih lanjut. Mekanisme ini akan memungkinkan ketiga pemerintah untuk mengadakan konsultasi reguler di semua tingkatan untuk menangani masalah-masalah yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama yang konsisten dengan nasional, daerah dan tanggung jawab atau kewajiban internasional masing-masing negara tanpa mengurangi kedaulatan dan kemerdekaannya. Para Menteri sepakat bahwa negara-negara mereka akan berusaha untuk mencapai pemahaman dan kerjasama yang erat dalam menangani masalah-masalah bersama yang berkaitan dengan keamanan, stabilitas, ekonomi, pembangunan sosial dan budaya.

8. Untuk mempercepat proses pertumbuhan menuju penetapan akhir dari rencana Presiden Macapagal, Para Menteri sepakat bahwa setiap negara akan membentuk Sekretariat Nasionalnya sendiri. Sambil menunggu pembentukan Sekretariat Pusat untuk mesin konsultatif, Sekretaris Nasional harus saling berkoordinasi dan bekerjasama dalam pelaksanaan tugasnya.

9. Para Menteri selanjutnya setuju untuk merekomendasikan bahwa Kepala Pemerintah dan Menteri Luar Negeri bertemu setidaknya sekali setahun untuk tujuan konsultasi tentang hal-hal yang penting dan menjadi perhatian bersama.


MALAYSIA DAN KALIMANTAN UTARA

10. Para Menteri menegaskan kembali kepatuhan negara mereka terhadap prinsip penentuan nasib sendiri bagi masyarakat di wilayah yang tidak memiliki pemerintahan sendiri. Dalam konteks ini, Indonesia dan Filipina menyatakan akan menyambut baik pembentukan Malaysia asalkan dukungan rakyat wilayah Kalimantan dipastikan oleh otoritas yang independen dan tidak memihak, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau wakilnya.