Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/63

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

nja itu, mau tidak mau Kauw Lie Lie madju menghampiri pohon itu, mengajunkan tangannja jang berisikan tenaga lweekang jang kuat sekali. Dihadjarnja batang pohon itu dengan keras sekali.

„Bukkkkk!” pohon itu terhadjar oleh telapak tangan Kauw Lie Lie.

Batang pohon tersebut tergontjang keras sekali, Ho Ho sendiri merasakan tubuhnja ikut tergetar dan dadanja sakit sekali, karena dadanja itu menempel erat sekali dengan batang pohon tersebut.

Telapak tangan si botiah djuga dirasakan pedih luar biasa, karena kulit telapak tangan Ho Ho telah letjet disebabkan tjekalannja jang terlalu keras pada batang pohon itu.

„Kreeeekkkk!” terdengar suara pohon itu seperti akan rubuh, hati Ho Ho djadi tambah tergontjang lagi, apa lagi dirasakan pohon tersebut perlahan-lahan agak dojong akan tumbang.

„Tjepat kau katakan, apakah kau mau mendjadi muridku atau tidak _ _ _ kau masih mempunjai kesempatan hidup sedikit lagi! Kalau memang kau mau tunduk atas perintahku dan mendjadi muridku, maka aku akan segera menolongi dirimu agar tidak tertimpa batang pohon tersebut, namun kalau kau tetap berkepala batu, biarlah kau mampus tertimpa pohon itu, agar kau men-

L.M.Arwah 1.

63