bertambahnya penghasilan daripada menggunakan paradigma “all rights reserved”. Untuk memahami efek dari konsep ini secara penuh, maka perlu diingat bahwa terminologi “bebas” tidaklah sama dengan “bebas biaya” atau “nonkomersial”. Bebas yang dimaksud pada Perangkat Lunak Bebas serta terbuka yang dimaksud pada Sumber Terbuka atau Konten Terbuka, tidaklah sama dengan “bebas biaya” tetapi “bebas untuk digunakan”. Lisensi publik membekali para pengguna ciptaan dengan berbagai hak untuk menggunakan konten berhak cipta dengan cara apapun yang mereka inginkan. Dengan mengacu pada berbagai ketentuan yang dinyatakan dalam lisensi publik, para pengguna ciptaan dapat secara bebas menggunakan konten tersebut, termasuk untuk menggandakan, menyebarluaskan, dan membuat konten dapat diakses oleh publik. Selain itu, tidak ada biaya lisensi yang harus dibayarkan. Paradigma tambahan ini: kebebasan dari royalti (salah satunya biaya lisensi) dapat mendukung kebebasan untuk menggunakan ciptaan berhak cipta. Tanpa kebebasan dari royalti, akan ada banyak orang yang tidak dapat menggunakan ciptaan tersebut karena mereka tidak mampu membayar royalti.
Konten Bebas dan Terbuka tidak berarti bebas biaya, tetapi bebas untuk digunakan.
Walau demikian, paradigm ini tidak kemudian berarti Konten Terbuka harus tersedia tanpa biaya apapun atau hanya dapat digunakan untuk kepentingan nonkomersial, dan tidak juga berarti seorang pencipta atau penerbit tidak dapat mendapatkan keuntungan ekonomi dari pemberian akses terhadap sebuah ciptaan kepada publik. Apabila hal ini terjadi, maka industri Sumber Terbuka tidak dapat terwujud9
B) MENINGKATKAN KEPASTIAN HUKUM DAN MENYEDERHANAKAN HUBUNGAN HUKUM
Lisensi Konten Terbuka meningkatkan transparansi dan kepastian hukum bagi para pengguna ciptaan dan pemegang hak cipta. Hak cipta adalah masalah yang kompleks:
Seseorang yang awam mengenai hukum hampir tidak dapat mengetahui hal apa yang harus dimiliki agar sebuah ciptaan dapat digandakan secara sah untuk penggunaan pribadi, digunakan untuk tujuan pendidikan, atau dikutip. Sebaliknya, lisensi Konten Terbuka, misalnya Lisensi CC, menawarkan penjelasan dalam bahasa yang sederhana untuk menginformasikan penerima lisensi mengenai apa yang bisa mereka lakukan terhadap sebuah ciptaan, kewajiban yang harus mereka patuhi, dan hal apa saja yang tidak dapat mereka lakukan terhadap ciptaan tersebut. Penjelasan ini juga menguntungkan bagi pemberi lisensi, yang umumnya bukan ahli hukum (terutama jika pemberi lisensi adalah pencipta dari ciptaan itu sendiri) dan dengan cara ini dapat memperoleh semua informasi yang diperlukan mengenai aturan untuk menggunakan sebuah ciptaan.
Keuntungan penting lainnya yang diperoleh dari lisensi Konten Terbuka adalah penyederhanaan hubungan hukum antara pemegang hak cipta dan pengguna ciptaan. Lisensi Konten Terbuka adalah alat yang terstandarisasi yang membuat hubungan hukum tersebut menjadi sederhana bagi kedua belah pihak. Penyusunan dan negosiasi kontrak lisensi individu adalah masalah yang rumit yang biasanya membutuhkan keterlibatan pengacara. Menyumbangkan ciptaan berhak cipta ke dalam wadah kepemilikan bersama dalam lingkungan internasional (melalui internet) bahkan lebih rumit lagi. Lisensi Konten Terbuka membebaskan para pencipta dan pemegang hak cipta dari kerumitan ini. Khususnya, teks lisensi yang disebarluaskan oleh inisiatif seperti CC secara menyeluruh disusun oleh para ahli hukum dan kemudian dapat diakses secara gratis untuk penggunaan pihak yang berkepentingan.
C) DENGAN SENGAJA MENYERAHKAN KENDALI
Lisensi Konten Terbuka membutuhkan kemauan untuk dengan sukarela menyerahkan
KONTEN TERBUKA membedakan ciptaan yang mana saja yang tersedia di bawah lisensi bebas dan ciptaan yang mana saja yang dapat digunakan dan disebarluaskan kembali di bawah ketentuan tertentu sebagaimana disebutkan di dalam teks lisensi.
PENGETAHUAN DASAR TENTANG LISENSI KONTEN TERBUKA
17