Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sistem sosial masyarakat Minangkabau yang bersifat matrilineal juga menimbulkan konflik. Di dalam sistem matrilineal harta dan garis keturunan diwariskan berdasarkan garis ibu. Sistem sosial seperti itu akhirnya menimbulkan konflik antara anak dan kemenakan bagi laki-laki. Di satu sisi, laki-laki Minangkabau mempunyai ikatan biologis yang tidak terelakkan dengan anak-anaknya. Di sisi yang lain, secara sosial ia hanya memiliki ikatan dengan kemenakannya, anak dari saudara perempuannya. Semen- tara itu, anaknya sendiri merupakan orang dari suku lain baginya karena sesuai dengan sistem matrilineal anak-anaknya masuk suku ibunya.

Hal itulah yang membuat laki-laki Minang dihadapkan pada dua tanggung jawab sekaligus, yaitu pada anak dan kemenakannya. Laki-laki Minang bertanggung jawab pada dua rumah sekaligus, yaitu rumah saudara perempuannya dan rumah istrinya. Akan tetapi, di kedua rumah yang menjadi tanggung jawabnya itulah justru laki-laki Minang tidak mempunyai hak apa-apa. Hal tersebut membuat laki-laki Minang mempunyai status yang terkatung-katung. Oleh sabab Itulah, mereka cenderung mengatasi kedua hal tersebut. Salah satu caranya adalah dengan merantau.


3.7 Konsep Merantau

Konsep merantau merupakan salah satu konsep penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Menurut Naim (1984) banyak faktor yang mendorong orang Minangkabau untuk pergi merantau, di antaranya, faktor ekonomi, faktor pendidikan, daya tarik kota, keresahan politik, faktor sosial, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut menjadi sebab utama dari perginya orang Minangkabau mencari penghidupan lain di kawasan budaya baru.

Sebagai individu yang hidup dalam masyarakat seseorang membutuhkan proses sosialisasi untuk meng- aktualisasikan dirinya. Menurut Sa'danoer (1983) salah satu proses sosialisasi itu adalah dengan hidup merantau di kawasan budaya lainnya. Merantau itu bertujuan untuk