Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/48

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Di dalam novel itu juga terlihat gambaran tentang keadaan Kota Padang ketika diadakan acara tabut yang menjadi kegiatan rutin kota itu. Gambaran kehidupan rantau dan kegiatan perdagangan juga terlihat dalam Pertemuan. Seluk-beluk perdagangan, persaingan yang terjadi antara pemilik modal yang besar dan yang kecil, kaum perantau yang memiliki banyak pengalaman dalam berdagang serta para pemula digambarkan sedemikian rupa.

Dari sepuluh novel berlatar Minangkabau periode 1920 — 1940 yang merupakan data penelitian ini, tujuh novel di antaranya memperlihatkan gambaran realitas latar yang menjadi ciri khas novel Minangkabau pada umumnya. Novel tersebut memberikan gambaran latar yang jelas tentang tempat, lokasi, serta kehidupan orang Minang pada umumnya. Penjelasan lebih jauh dapat dilihat pada bab analisis.

Walaupun novel-novel tersebut terikat pada hukum ruang dan waktu yang sangat realistis, ada beberapa novel, seperti Sitti Nurbaya yang tidak dapat melenyapkan subjektivitas pengarangnya. Pengarang lewat novel karyanya tetap berusaha memberikan makna subjektif atau fungsi tertentu pada latar yang digambarkannya. Dalam Novel tersebut, digambarkan sebuah kapal yang telah meninggalkan dermaganya, meninggalkan daratan yang jauh tertinggal di belakang. Yang terlihat sepanjang mata memandang hanyalah lautan luas terbentang. Kapal yang cukup besar terlihat seperti seonggok pasir di padang sahara. Apa lagi manusia yang semakin terlihat kecil dan lemah di alam yang mahaluas tersebut.

Hal yang sama juga terlihat dalam novel Karena Mentua. Ketika kapal mulai meninggalkan pelabuhan, meninggalkan orang yang dicintai, meninggalkan ranah Minang, timbullah rasa takut di dalam diri Marah Adil. Takut akan kehidupan yang akan dijalaninya nanti di negeri yang sama sekali belum pernah dijejakinya. Ketakutan juga muncul karena sama sekali tidak ada seorang pun yang dikenalnya di atas kapal yang membawanya ke negeri impian.

36