P.S.I.I.-asli jang sedjak tahun 1996 itu ,kehilangan " golongan Peladjar, mempertegas sikap non -kooperatiefnja itu dengan sikap „Hidjrah ” dalam artian politik .
Hidjrah - Politik dalam arti kata , memisahkan diri dari politik kolonialisme dalam bentuk, rupa dan sifat jang bagaimanapun djuga .
Dua tahun kemudian , jaitu pada tahun 1938 , terdjadilah pula scheidings- proces jang 4 kalinja.
Ini kali dilakukan oleh golongan jang menamakan diri K P.K..P.S.I.I . ( Komite Pembela Kebenaran P.S.I. I.), jang geraknja djuga didalam tubuhnja P. S. I. I.-asli . Pengandjurdja adalah saudara Sukarmadji Kartosuwirjo. Golongan itu berkehendak supaja sikap Hidjrah itu tidak sadja didjalankan oleh kaum P. S. I. I. dalam artian politik semata- mata , tetapi dalam ma'any ( in de diepste betekenis van het woord) . Artinja, hidjrah -politik terhadap kekuasaan pendjadjah asing , dan disamping itu membangunkan ummat Hidjrah , ummat tersendiri, ummat-isolatie dari masjarakat jang kotor oleh kuman -kuman pendjadjahan .
Setelah mengalami scheidings-proces empat kali itu dan terdjadi pendiriannja Partai Politik Islam baru disamping P.S.I.I. - asli atau Partai- partai jang menjusup kedalam kalbu nja P.S. I. I., sudah barang tentu kalau karenanja P. S. I. I. asli mendjadi tambah kurus . Rurus dalam arti-kata kekurangan banjak anggauta jang tetap setia bernaung dibawah pandji P.S.I.I. , landjutan dari S. I.Samanhudi Tjokroaminoto.
IV . PARTAI POLITIK : P.S.I.I.
Partai Sjarekat Islam Indonesia mulai tampak betul tjorak dan haluan politiknja sedjak tahun 1912. Mulai tahun itu tersusunlah Program Azas Partai (Beginsel Program ) dan Program Pekerdjaan nja ( Program van Actie) .
Dalam Kouggres P.S.I.I. di Djokjakarta tahun 1930 Program Azas itu disempurnakan pula, sedang Program Pekerdjaannja -jang biasanja hanja berlaku buat waktu sementara
28