Halaman:Kepartaian di Indonesia.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

lebih berarti „specialisatie-proces”, jaitu proces pemisahan proces pemilihan djenis.

Jang berhaluan komunis merah, memisahkan diri.

Jang berhaluan Islam radikal fanatiek, pun memisahkan diri.

Jang berhaluan nasional sadja djuga memisahkan diri.

Pemisahan itu terus menerus berdjalan, segolongan demi segolongan, sealiran demi sealiran, se-ideologi demi se-ideologi, sepaham demi sepaham. Masing-masing itu menempatkan diri dan golongannja sendiri pada tempat dan kedudukan jang lajak bagi paham dan kejakinannja.

Proces pemisahan itu setjara besar-besaran mulai terdjadi pada tahun 1923, tatkala S.I. Merah memisahkan diri dari S.I. jang sebenarnja. Sebutan S.I. Merah itu hakekatnja bukan lain melainkan P.K.I. Demikian djuga kalau terdengar ada sebutan S.I. - Putih, bukan lain hanjalah S.I. jang asli.

Dalam dunia pergerakan proces memisahkan itu suka-suka dikatakan djuga sebagai perpetjahan. Tapi hendaknja ditaf sirkan sebagai proces specialisatie.

Scheiding proces jang kedua terdjadi pada tahun 1932, tatkala segolongan lagi memisahkan diri dari S.I. - asli (pada waktu itu sudah bernama P.S.I.I. ) dengan mendirikan Partai Politik Islam baru disamping P.S.I.I. dengan diberi nama PARII, singkatan dari Partai Islam Indonesia dibawah pimpinan saudara Dr. Sukiman cs.

Scheidings-proces jang ketiga terdjadi pada tahun 1936. Ketika itu Bapak P.S.I.I. Hadji Umar. Said Tjokroaminoto sudah tidak ada lagi. Beliau wafat pada tahun 1934.

Pemisahan itu dilakukan oleh golongan jang memisahkan diri dari P.S. I. I. - asli, kemudian dengan mendirikan Partai Politik Islam baru pula, dengan nama PENJEDAR. Partai ini sesungguhnja geraknja adalah didalam P.S.I.I., seakan-akan dengan mengadakan dubbel-organisatie (organisasi kembar).

P.S. I. I. -asli tetap bersikap non-kooperatief.

PENJEDAR bersikap kooperatief, atas pimpinan Hadji Agus Salim cs.

27