Halaman:Kalimantan.pdf/51

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

penuntutan pengadilan agar dengan demikian mendjadi suatu negara jang kuat serta merdeka, dan untuk mendjaga, agar supaja Indonesia dikemudian hari tidak akan menghadapi lagi serangan dari luar dengan tenaga jang lemah. Pada waktu Belanda telah mengurus dengan sebaik-baiknja pasukan negeri ini, jang masih dapat dibawa ketempat jang aman, untuk dapat dipergunakan dengan sekuat-kuatnja dalam memerdekakan" dan mempersiapkan pembangunan daerah ini. Disamping itu terus-menerus dikerdjakan rentjana pembangunan untuk mana bahan-bahan jang ada pada kepulauan ini dipergunakan dengan sebaik-baiknja. Keadaan demikian adalah berlainan sekali dengan penerangan-penerangan Djepang, bahkan jang bertindak sebaliknja menjembelih anak negeri. Pada waktu itu teļah ada persatuan dalam pekerdjaan dan kalau dengan segera dapat dilandjutkan, telah membawa Indonesia kearah kemerdekaannja jang sedjati.

Orang mengetahui, bahwa kekalahan Djepang telah membawa kesukaran jang amat besar kepada pulau ini, Penerangan-penerangan Djepang jang bertahun-tahun itu telah memberikan ratjun kedalam djiwa, pendidikan jang didjalankan Djepang mempergunakan kekerasan, telah menimbulkan aliran-aliran jang tidak dapat dipadamkan dengan segera serta tidak dapat dialirkan dalam saluran-saluran jang tertentu. Akan tetapi njata sekarang, bahwa biarpun kekedjaman jang terdjadi dalam bulan Oktober, Nopember dan Desember 1945. serta biarpun banjaknja orang jang tidak bersalah mendjadi korban, karena itu dari pihak Belanda telah dibuka kemungkinan untuk berunding dengan wakil-wakil dari nasionalisme Indonesia jang sehat dan djudjur serta bersama mendatangkan kemerdekaan jang njata untuk pembangunan kepulauan ini.

Belanda selandjutnja berkata, bahwa sjak wasangka terhadap keinginan Belanda jang selalu digembar-gemborkan serta tidak teraturnja gerombolan-gerombolan jang bersendjata, jang terus bertambah banjak, telah menghalang-halangi, selama dua tahun berdirinja persatuan kita dalam kerdjasama. Selagi kepulauan ini mengharap-harap keamanan dan ketenteraman serta pekerdjaan jang berguna, kekerasan dan kekedjaman tetap mendjadi usaha-usaha beberapa gerombolan untuk menetapkan, memperluas dan mempertahankan kekuasaannja. Terus-menerus diberi penerangan, bahwa Nederland hendak mendjadikan lagi negeri ini suatu negeri djadjahan, bahwa hanja Republiklah jang dapat memberikan kemerdekaan. Daerah pedalaman dengan setjara tjermat benar ditutup dengan segala matjam kepalsuan dan kebohongan tentang keadaan-keadaan jang sesungguhnja.

Hanja dengan tjara lambat sekali telah masuk dalam alam pikiran sebagian besar bangsa Indonesia, bahwa Nederland djauh daripada kehendak untuk mendjadjah Indonesia kembali, dan bahkan dengan bangsa Indonesia sendiri akan mendirikan kemerdekaan jang sedjati. Tjerita-tjerita tentang keadaan negeri Belanda disiarkan demikian luas, jang menjebutkan bahwa Nederland telah hantjur-luluh sehingga tidak berdaja lagi. pula dikatakan, bahwa Nederland berusaha akan memegang dan mempergunakan kekajaan alam Indonesia untuk memperbaiki negeri Belanda kembali. Dalam propaganda Republik djuga dilain-lain tempat dikatakan, bahwa kalau perlu semuanja jang ada ditanah Indonesia ini jang asalnja dari Belanda harus dihantjur-leburkan untuk mentjapai kemerdekaan, dan bahwa kehidupan dalam kemiskinan, penderitaan lebih baik, daripada melakukan kerdjasama dengan Belanda. Republik jang mengatakan demikian,

47