Halaman:Kalimantan.pdf/208

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

soal pertanian memang harus diakui, bahwa daerah Kalimantan masih amat terkebelakang. Persawahan jang agak penting , hanja terdapat di Kalimantan Selatan, jang berdjumlah lebih-kurang 150.000 ha dan tiap-tiap tahun hanja menghasilkan 180.000 ton. Seluruh Kalimantan menghasilkan dari persawahan dan perladangan hanja lebih-kurang 250.000 ton beras, sehingga Kalimantan tiap-tiap tahun harus memasukkan beras dari luar Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan penduduknja.

 Salah satu ekses jang pada waktu achir-achir ini banjak kelihatan, ialah pertumbuhan daripada organisasi tani dalam segala lapangan, terutama dalam lapangan sosial dan ekonomi, biarpun telah banjak usaha-usaha ini dibentuk, tapi kemudian kandas, malah ada pula ditinggalkan dalam keadaan terbengkelai. Usaha-usaha ini akan mengalami nasib jang serupa dengan jang sudah-sudah, apabila tidak diutamakan pemeliharaannja, hal mana tidak boleh dianggap mudah dan enteng. Sebab itu agar tiap usaha mendjadi baik dan sempurna, harus usaha-usaha itu setingkat dengan kesanggupan dan kekuatan pemeliharaannja, jaitu dengan djalan memimpin tenaga jang berkepentingan.

 Pemupukan tenaga harus dilakukan dalam segala lapangan jang ada sangkutpautnja dengan pertanian, dan dalam waktu jang sesingkat-singkatnja serta pula harus diinsjafi oleh seluruh masjarakat Kalimantan, bahwa pemupukan dan pendidikan tenaga hendaknja djangan hanja mendjadi tugas pemerintah, tetapi harus dirasa djuga sebagai salah satu kewadjiban jang utama dari masjarakat, terutama dari badan-badan partikulir dan organisasi sosial, ekonomi dan politik. Di Kalimantan telah dapat berdiri beberapa organisasi tani, jang langsung mengerdjakan perbaikan tanah dan pertanian.

 Maka dengan djalan demikian, diharapkan agar supaja proces-proces jang sekarang berlangsung dalam masjarakat tani untuk mentjapai kemadjuan, dapat berkembang dengan sempurna, sehingga mereka tidak lagi merupakan hanja sebagai penghasil, melainkan djuga dapat turut mengatur peredaran produksinja. Dengan begini, maka kepintjangan hidup dalam masjarakat, dimana sipara kaum tani tetap tinggal miskin dan melarat, tetapi golongan jang mengatur pekerdjaan produksi dapat hidup dengan mewah, sedikit demi sedikit dapat dilenjapkan, sehingga tingkatan hidup kaum tani serta ketjerdasan dan ketjakapannja bertambah baik.

 Berdasar atas pengetahuan tentang tanah, iklim dan penduduknja, maka tanah Kalimantan dapat mendjadi satu daerah pertanian dan merupakan gudang bahan makanan untuk rakjat Kalimantan chususnja dan Indonesia umumnja. Tanah-tanah Kalimantan jang subur, sebagian besar terdiri dari tanah rawa dan selainnja dari tanah tinggi dan pegunungan. Berhubung dengan letaknja, maka tanah rawa ini baik untuk didjadikan tanah pertanian, sehingga untuk mentjapai maksud tersebut, tidak ada lain djalan, daripada mengeringkan tanahtanah ini.

 Dalam tahun 1950 djumlah penghasilan beras untuk seluruh Kalimantan agak bertambah tinggi, jaitu 269.113 ton, sedang luas sawahnja 191.369 ha, dan luas ladangnja 200.815 ha. Sekalipun demikian djika dibandingkan dengan djumlah penduduk lebih-kurang 4.000.000 djiwa jang memerlukan 506.877 ton

beras setiap tahunnja, maka Kalimantan masih kekurangan beras lebih-kurang

204