Halaman:Kalimantan.pdf/180

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Tiap tanah jang diberikan kepada petani harus selesai dibuka dan dibadjak dalam waktu satu setengah bulan dan kemudian tanah itu ditanami dengan ubi kaju, disela- sela dengan tanaman djagung, sajur-majur untuk keperluan seharihari, katjang pandjang, lombok dan sebagainja. Disamping menanam padi diladang , djuga harus diichtiarkan tanaman lainnja, supaja bibitnja dapat pula ditanam, apabila musim mengetam padi telah tiba. Tanah harus dikerdjakan berturut-turut selama tiga tahun dan selama setahun dikosongkan, sambil ditanami dengan pupuk hidjau. Dalam prakteknja waktu untuk mengosongkan tanah tergantung kepada kesuburan tanah, tetapi tanah-tanah didaerah Maduredjo sudah mentjukupi dengan pertukaran tanaman buah-buahan.


Apabila pengetahuan tentang soal tanah dan pertanian telah mendalam dalam semangat kaum petani, maka kesulitan jang mungkin timbul dikemudian hari dapat diselesaikan sendiri, dengan tidak usah mengharapkan pertolongan lagi dari pihak Pemerintah. Sekalipun semangat bekerdja dari umumnja penduduk, baik jang berasal dari Kalimantan, maupun jang didatangkan dari Djawa telah dapat membuka tanah dan menghasilkan segala matjam kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi masih sangat dirasakan kekurangan hasil jang mungkin, djika dibanding dengan kebutuhan masjarakat.


Bahan-bahan keperluan hidup seperti beras dan lain-lain bahan makanan hingga saat ini masih didatangkan dari Djawa, mestinja pemasukkan barangbarang dari luar daerah Kalimantan dapat diterima dalam djumlah jang seketjil-ketjilnja. Keadaan tanah jang demikian luas jang sebenarnja dapat memenuhi kepentingan hidup sehari, kalau dikerdjakan setjara massaal, maka agaknja Kalimantan tidak usah chawatir akan bahaja kekurangan makanan.


Akan tetapi keadaan sekarang ini, sekalipun pemindahan dari Djawa telah diadakan - masih belum memuaskan - padahal tanah-tanah jang luasnja berdjuta-djuta Ha itu harus dikerdjakan oleh tenaga manusia dalam djumlah jang sebesar-besarnja . Kalimantan jang hanja mempunjai penduduk lebih-kurang 4.000.000 djiwa tidak sanggup untuk membuka tanah jang seluas itu, tetapi barulah dapat ditjapai dan diketjap hasil kemakmuran itu, apabila sebagian dari djumlah penduduk Djawa dipindahkan ke Kalimantan.


***

Perkembangan Koperasi Rakjat.


Bagi masjarakat Kalimantan soal koperasi belum begitu berkembang , belum mendjadi adat kebiasaan jang turun-temurun, karena pengetahuan tentang koperasi serta pengalaman-pengalaman amat kurang, meskipun sebenarnja soal koperasi banjak sangkut-pautnja dengan gotong-rojong dalam pekerdjaan maupun dalam perusahaan . Akan tetapi suatu tradisi akan tumbuh dan hidup sebagai adat jang diadatkan, apabila koperasi itu didukung oleh semangat gotong-rojong jang mendjadi dasar dari kehidupan masjarakat. Tidak ada suatu adat jang tahan lama, apabila tidak ada dasar pendukungnja, apabila hanja diadakan karena sebagai kebiasaan sadja.


Adat kebiasaan senantiasa akan luntur dan hilang lenjap, apabila tidak ada artinja bagi masjarakat, karena masjarakat hanja membutuhkan sesuatu jang dapat dipergunakan sebagai alat untuk meringankan beban hidupnja. Oleh

176