Halaman:Kalimantan.pdf/151

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Basry telah memproklamirkan berdirinja pemerintahan militer Republik Indonesia daerah Kalimantan Selatan, sedang ia sendiri mendjadi Gubernur Militernja. Proklamasi itu dinjatakannja dalam daerah perbatasan Hulu Sungai. Dan bagi Belanda perbuatan kaum gerilja itu adalah satu tantangan jang maha hebat. Sedjak waktu itulah berturut-turut terdjadi pertempuran jang amat hebat didaerah Kuala Kapuas, dan daerah lainnja, jaitu pada tanggal 1 dan 17 Djuni 1949. Bagi Pemerintah militer Hassan Basry adalah kesempatan jang sebaik-baiknja untuk menggalang persatuan dalam kalangan kaum gerilja jang berpuluh-puluh djumlahnja dalam satu tampuk pimpinan. Sekalipun persetudjuan militer antara Indonesia-Belanda sudah tertjapai, jaitu dengan penarikan mundur tentera Belanda dari bekas daerah Republik, namun bagi Pemerintah gerilja Kalimantan dipergunakan sebagai suatu saat jang baik sekali untuk membinasakan serdadu Belanda. Lebih-lebih setelah missi militer Republik Indonesia datang ke Kalimantan pada tanggal 28 Agustus 1949 jang diwakili oleh Djenderal Major Suhardjo untuk sesuatu tugas, maka nampaknja kaum gerilja tidak ingin mengadakan kompromi dengan Belanda untuk mentjari penjeleseian di Kalimantan.

 Misi militer Republik jang demikian itu tidak sadja bagi daerah Kalimantan Selatan, akan tetapi djuga untuk daerah Kalimantan Timur dan Barat. Saat-saat jang demikian baiknja itu menambah keberanian dan kebulatan tekad rakjat untuk membalas dendam pada pihak musuh, tetapi mudjurlah atas kebidjaksanaan misi militer Republik keadaan jang tidak diinginkan dapat dihindarkan.

 Pada tanggal 4 Oktober 1949 perdjuangan kemerdekaan rakjat Kalimantan diakui dengan resmi oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia dengan djaian mengresmikan adanja ALRI Div. IV oleh Djenderal Major Suhardjo di Kalimantan Selatan dan Timur. Letnan Kolonel Hassan Basry pada ketika itu diresmikan dalam pangkatnja itu, begitu pula pemimpin-pemimpin lainnja pada ketika itu.

 Pada tanggal 10 Nopember 1949, dengan suatu upatjara resmi di Kandangan oleh Letnan Kolonel Sukanda Bratamenggala, Ketua Delegasi Militer Republik Indonesia, jang bertindak sebagai wakil Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia, ALRI Div. IV dilebur mendjadi satuan Angkatan Darat, diberi nama Divisi Kembung Mangkurat dengan Letnan Kolonel Hassan Basry sehagai panglimanja, sedang wilajahnja dibagi atas daerah-daerah komando, jaitu Komando dangan, Negara dan Rantau sekarang) dan Komando Daerah Selatan.

Daerah Utara (Hulu Sungai Utara), Komando Daerah Tengah (District Kan-

 Bersamaan dengan ini dimulailah mengatur kembali anggauta organisasi Territorial dari pemerintahan ALRI Div. IV jang hingga ketika itu belum mendapat sesuatu kedudukan jang tegas. Kepala-kepala daerah dari Pemerintah Militer ALRI Div. IV ketika itu diresmikan mendjadi Komandan-komandan Onderdistrict dari administrasi Belanda pada ketika itu.

 Kepala-kepala pangkalan, jaitu saingan dari Kepala-kepala Kampong Belanda ketika itu, didjadikan Komandan dari P.K.R. (Pembantu Keamanan Rakjat) dikampongnja masing-masing, jang mana anggauta-anggautanja terdiri dari anggauta-anggauta ALRI Div, IV sewaktu gerilja. Tugas jang diberikan kepada Komando Onderdistrict Militer pada waktu itu adalah meneruskan tugasnja sewaktu gerilja jaitu mengumpulkan pemberian-pemberian rakjat untuk bahan makanan anggauta-anggauta gerilja.

147