Halaman:Kalimantan.pdf/149

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

 Tugas dari mereka semata-mata untuk memperkuat pasukan gerilja di Kalimantan dan untuk mendirikan station radio darurat, membentuk markas gerilja jang akan mendjadi pusat gerakan dan penjerangan terhadap Belanda. Karena keadaan alam jang amat buruk dalam hutan rimba didaerah dimana mereka diturunkan, ternjata kemudian mereka turun ditempat jang salah jaitu ditengah hutan rimba Sambi Kotawaringin, mestinja harus turun didaerah Sopan Biha daerah Muara Mandjul. Sekalipun tempat ini amat berbahaja bagi pasukan mereka, tetapi sjukurlah kesulitan dapat diatasi, sehingga ketiga belas mereka dapat mengindjak tanah dengan selamat. Hanja alat-alat termasuk persendjataan dan pelor dan lain-lain bahan makanan jang telah didjatuhkan tidak dapat didjumpai, sedang alat-alat radio jang amat dibutuhkan untuk mengadakan hubungan dengan Jagjakarta terpaksa terputus.

 Sedjak mereka diturunkan itu belum sekali djuga bertemu dengan sasarannja, sekalipun perdjalanan ketika itu sudah hampir sebulan lamanja. Berpuluh-puluh hari lamanja mereka mengembara dalam hutan rimba dengan menahan penderitaan jang tak terhingga, karena selama itu sekedar untuk menahan lapar dan dahaga terpaksa mengunjah daun-daun kaju dan umbut-umbut muda, Berpakaian tjompang-tjamping dan jang hanja dibadan sadja, tapi sendjata mereka jang amat ditjintai dipelihara dengan sehaik-baiknja.

 Dengan susah pajah mereka naik gunung turun gunung, menjeberangi sungai dan kali, memotong djalan hutan rimba, dengan tudjuan kearah sebelah Timur, hingga achirnja tiba didaerah Rantaupulut bagian Serujan Hulu, Setelah tiba didaerah itu seorang diantara mereka tidak sanggup lagi menahan laparnja, minta izin kepada kepala pasukannja untuk memasuki salah satu kampung dengan maksud untuk mentjari beras dan makanan, akan tetapi setelah beberapa hari tidak kembali sedang kabarnjapun tidak ada.

 Berhubung dengan lenjapnja salah seorang teman mereka itu, jang besar kemungkinan ditangkap oleh Belanda, mereka bertambah waspada dan hati-hati djangan sampai diketahui musuh. Pihak Belanda jang telah mengetahui tentang adanja pasukan pajung, lalu memberikan perintah kepada alat-alat kekuasaannja. polisi dan patroli tentera untuk menjelidiki sampai kemana benarnja berita tentang pasukan pajung itu. Segenap kepala-kepala kampung dalam daerah Kalimantan Selatan digerakkan untuk mentjari mereka.

 Dengan tidak mengetahui tentang persiapan serdadu-serdadu Belanda tersebut, maka kedua belas tentera pajung Republik itu melandjutkan perdjalanan mereka kedaerah Mudjang dan tiba ditempat itu pada tanggal 22 Nopember 1947. Dikampung ini agaknja mereka diterima baik oleh Kepala Kampung dan penduduknja dan memberikan pertclongan mengantarkan mereka ketempat persembunjian dalam sebuah pondok di Sungai Manahan.

 Akan tetapi karena nasib malang bagi pahlawan-pahlawan pajung itu, karena sebenarnja mereka telah masuk perangkap musuh, scbab beberapa saat setelah mereka tiba ditempat itu. Wakil Kepala Kampung telah melaporkan kedjadian itu kepada Belanda dan segera mengerahkan pasukannja untuk mengepung pondok jang didiami oleh pasukan pajung. Djam 5 pagi Belanda adakan serangan tiba-tiba, tapi pasukan pajung melawan dan mempertahankan diri membalas tembakan-tembakan serdadu Belanda. Dalam pertempuran itu 3 orang dari pihak pasukan pajung gugur, sedang Jainnja ditangkap dan disiksa..............

145

(685 B) 10