Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/87

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Tapi, aku telah berusaha membuang perasaan ini selama tiga tahun. Kenyataannya perasaan itu justru semakin tumbuh. Menggeliat. Dan, membuatku menjadi seorang kasmaran yang senantiasa terbuai. Aku tak bisa mengelak lagi, Nin. Tak bisa!"

"Aku tidak mengerti, Air."

"Harusnya kamu mengerti, Nin!"

"Air!"

"Kamu sudah membaca puisi-puisiku. Seharusnya kamu tahu, Nin."

"Jadi?" tanyaku memburu.

"Aku mencintaimu, Nin. Sungguh. Lebih dari cinta yang pernah kupunya pada masa lalu. Aku tahu ini tidak semestinya. Tapi, bagaimana lagi. Maafkan aku!"

Lalu, Air pergi meninggalkan aku yang serasa ingin jatuh. Kuingat kembali puisi-puisinya. Aku mengerti. Aku mengerti. Tapi? Ah, Air.


Keterangan:
1) Puteri dalam bahasa Itali
2) Kekasih dalam bahasa Portugis
3) Puisi Fadhila Rahmadona

4)5)6) Puisi Iyut Fitra

75