Halaman:Ini tjarita namanja lawah-lawah merah, ija itoe satoe tjarita dari Negri Tjina.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

48

Itoe baboe jang moeloetnja pentes, tamba lagi dia bilang jang Liou Siou tiada soeka sama misannja melainkan sama Tchou sadja jang di ingat siang dan malam. Atas ini tjarita itoe toekang potong djadi senang kombali pikirannja dan dapat pengharapan baroe.

Melainkan satoe perkara sadja jang ada masi bikin hatinja tiada senang, ia itoe: kenapa Liou Siou sampe sekarang belon toelis soerat ataoe kasi scentoe tanda katjintaän padanja. Betoel Me-Kiou soeda bilang samoea sebabnja, tetapi dia masi tinggal tiada mengarti, kenapa jang Liou Siou tiada toelis satoe doea pata sadja dan tiada kasi tanda katjintaän dari djandelanja.

Dia poenja niat akan bitjara jang betoel sama Me-Kiou dari ini hal, tetapi Me-Kiou soeda taoe lebi doeloe apa dia poenja maoe dan pada satoe pagi Me-Kiou berbisik di koepingnja: Liou Siou tiada bisa toelis kapadamoe, tetapi ini malam poekoel toedjoe djikaloe gembreng dan tamboer di roema sombahjang berboeni angkaoe misti djalan plahan-plahan di bawa djendelanja dan angkaoe nanti dapat taoe apa-apa dari Liou Siou.

Sasoedanja Me-Kiou bitjara bagitoe maka dengan tjepat dia lari poelang kombali dan kasi tingal Tehou dalam waroengnja dengan kabimbangan jang djadi lebi bertamba.

Pada itoe hari langanan-langanannja toekang potong ada liat jang dia poenja hadat djadi seperti doeloe baik, dan manis adanja.

Tehou soeroe orang-orang poelang dari waroeng lebi siangan dari pada biasanja, maka baroe poekoel lima