Halaman:Ini tjarita namanja lawah-lawah merah, ija itoe satoe tjarita dari Negri Tjina.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

37

Komedian di oedjoeng djari-djarinja jang aloes itoe jang memegang koetjapi jang enteng, adalah koekoe jang bertjahja merah seperti warnanja boenga mawar.

Samoea itoe adanja apa jang Tchou soeda bole dapat liat dari kabagoesanja prampoean itoe, tetapi dengan itoe djoega soeda sampe boeat bikin bimbang hatinja dan di toeroetkan olehnja dengan ingata besar atas segala pekerdjaän prampoean itoe; terlebi lagi tatkala satoe tetes aër, jang alamatnja boeat menjiram kembang terpoekoel angin dan djata kabawa, tepertjik didalam matanja Tchou jang kanan maka terpaksa dia boeat meliat katana.

Ampir pada sakedjep mata itoe djoeg berboeni satoe soeara tetawa kras, jang bikin Tchou lantas mengangkat mata meliat kaätas, tetapi bagimana tjepat djoega dia manengok maka tiada hole terboeroe akan meliat satoe apa lagi, melainken kadengaran satoe tertawa sendiri jang pengabisan dari anak prampoean itoe.

Maka djendela terkontji kombali dan samoea itoe kabagoesan soeda ilang.

Sasoedanja bernanti lagi sedikit, djadi pertjoema, maka dia pergi masok kombali kadalam waroengnja dan pada itoe hari dia lebi di goda oleh prampoean-prampoean jang datang belandja di waroengnja.

Maskipoen prampoean-prampoean goda dia Lawah-Lawah Merah, dia tiada ambil perdoeli, tetapi tempo soeda sore, dia lekas-lekas kontji waroengnja, tiada bernanti lagi pada orang jang datang dari blakang kali dan pergi lekas-lekas kapinggir kali.