Halaman:Ini tjarita namanja lawah-lawah merah, ija itoe satoe tjarita dari Negri Tjina.pdf/39

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

35

pang dengan benang soptra dan lepas kasi tergantoeng. Biasanja djikaloe dia berdjalan misti bawa pipa, pajoeng dan kipasnja. Itoe barang barang jang terseboet terlebi itoe kipas, adalah pakean jang biasa pada bangsa tjina, sahingga satoe soldadoe pada sebela pedangnja ada tergantoeng satoe kipas. Dialah jang menoelis ini tjarita, ingat dirinja koetika ada didalam paprangan, soeda meliat satoe soldadoe stablan-tjina memasang mariam dan brenti sabantar boeat mengipas dirinja.

Tchou poenja kasoekaän djikaloe soeda abis kerdja dan toetoep waroengnja, maka dia pergi bermain kartoe ataoe bermain dam didalam satoe dari roema-roema thee dan nonton wajang jang kadang-kadang datang dari Canton main di pangoeng bamboe jang berdiri di tenga-tenga tana lapang Foun-si.

Toeroet orang poenja liat itoe Tchou adalah satoe toekang waroeng seperti djoega lain orang, dan sebab dia tiada hati serong, dia djoeal daging baik dan tiada kikir pada orang miskin boeat kasi satoe mangkok thee, maka dia di hormatkan djoega oleh banjak orang. Maskipoen moekanja bagitoe djelek adanja tetapi dia tjampoer sama orang jang baik-baik.

Begimana saija soeda tjarita, itoe Tchou ada berdiri di moeka pintoenja, maka ingatannja sama sekali djato pada soearanja djendela terboeka diatas loteng pertama dari satoe roema, jang ada di sabrang roemanja djoega.

Matanja toekang potong itoe ada terboeka besar dan mcekanja kaliatan seperti sa-orang jang ada heiran akan barang apa-apa.