Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/82

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kaja sendiri dengan iklax menghiraukan nasib simiskin, Beda antara komunisme dan sosialisme ialah dalam tjara mendjalankan tjila² itu. Komunisme menghendaki revolusi dan pemukajan kekerasan untuk merampas kekuasaan pemerintah dari tangan „bordjuis”. Tjita² itu menurut komunis hanja bisa dilaksanakan bilamang pemerintah jang sekarang dihanljurkan dulu. Dalam hal ini sosiaisme menghendaki djalan evolusi dan parlementer, dan menghendaki tertjepainja tjita² itu dengan djalan pendidikan umum dan dongan keinsjafan akan tertjapai susunan mesjarakai jang baik dengan keadilan. Sosialisme tidak membedakan bordjuis dan proletar dan mengikat segala golongan untuk perdjuangan tjita²nja, jaitu keadaan jang lebih kaik dan lebih bahagia daripada keadaan sekarang. Beda jang ketiga ialah bahwa komunisme menghendaki pembagian kekajaan negara dan bangsa itu didjalankan oleh pemerintah diktatur jang diselenggarakan atas nama rakjat. Sosialisme menghendaki perobahan susunan ekonomi, sosial dan kulluri berdasar pendidikan atas dusar estetika dan moral: komunisme menghendaki disipin besi untuk menerima segala adjaran dengan kepatuhan tanpa pertimbangan² moral² atau estetika lagi dari pengikutnja terhadap pimpinan partai.

Mungkin karena sumbernja berdasar revolusi, kebentjian dan pembunuhan, komunisme tak dapat memperkenalkan diri dergan djalan lain melainkan dalam suasana permusuhan dan suasana menakutkan, teristimewa bagi golongan menengah jang mendjadi sesaran pertama unluk serangan² komunis. Lagi pula dalam suasana kebangkitan perasaan nosiongl dinegeri-negeri jang baru merdeka, kaum komunis mendahulukan kepatuhan kepada disiplin partai dan dengar sendirinja kepatukan itu lebih dulu diudjukkan kepuda negara² kampiun komunisme seperti ART dan Rusia. Hasrat sematjam ini selalu tampak dalam bentrokan² internasional dimana komunis nasional terlihat memilih pihak komunis negeri asing, sekalipun negeri asing itu sedang menjerang negaranja atau sedang mengganggu urusan dalam negeri. Tjontoh² jang masih hangat seperti dari India, Tibot, Laos dan kedjadian² dinegeri kita sendiri tak dapat menjangkal perkembangan maksud² itu selaras dengan tjita² ideologinja jang kini tak dapat disembunjikan lagi. Fakta² sematjam ini tak memerlukan komentar jang apologetis karena telah menguraikan sendiri tentang maksud mereka kepada serang jang memperhatikan.

Imperialis dan imperialisme. Imperialisme adalah politik jang bermaksud untuk memperlebar kekuasaan atas daerah jang luas meliputi kebangsaan² lain, perluasan mana didjalankan dengan kekerasan. Pergabungan atas dasar kehendak bersama seperti aliansi, federasi dan sematjamnja tidak termasuk dalam imperialisme.

Kolonialisme termasuk politik imperialisme djuga, tetapi disini imperialisme² itu ditudjukan kepada pendjadjahan negeri² jang tekniknja belum madju dan maksud utama dari kolonialisme itu ialah untuk mentjari daerah jang dapat menghasilkan bahan² mentah untuk kemadjuan ekonomi pendjadjah sendiri. Kepentingan negeri djadjahan dalam soal² pembangunan dan ekonomi tidak diperhatikan lebih dulu. Baik kolonialisme maupun imperialisms dapat didjalankan oleh negara manapun djuga, baik kapitalis maupun komunis. Kerena pengalaman kita dibawah pendjadjahan negara kapitalis seperti Belanda dan Inggris dan karona propaganda pihak komunis maka rakjat kita sering tertipu dan mengira bahwu imperialisme dan kolonialisme ini hanja mendjadi antek² negara² kapitalis sadja. Hal ini ternjata tidak benar, karena djuga negara” komunis dapat mendjedjah atau berpolitik imperialis sebagai memang telah terdjadi.

Pengaruh hasrat. Pontl bahwa kita tidak adil bilamana mentjela setjara umum segala apa jang kita peladjari dari barat, apalagi bilamana kebentjian itu didasarkan