Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/158

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Selama sembilan bulan jang terachir ini kita mentjatat rombongan2 senidrama jang telah mengisi lapangan ini dengan kegiatan² mareka: rombongan ATNI, rombongan siswa2 SMA JMIK, rombongan teater Bandung, rombongan Jasaadra, rombongan Seni Teater Kristen dan rombongan Lingkaran Studi Seni. Dengan tjatatan ini belumlah kita menghitung rombongan2 teater lainnja jang tersebar diseluruh pelosok tanahair. Maka tahulah kita, bahwasanja kita memiliki penuh kemungkinan dalam lapangan drama. Rombongan2 ATNI telah menjelenggarakan drama asli dan adaptasi, Tilik2 Hitam karja Nasjah Djamin dan Yerma karja Frederico Garcia Lorca adaptasi Asrul Sani. Si Kebajan karja Utuy T. Sontany telah dipentaskan oleh rombongan siswa2 JMIK. Rombongan Tealer Bandung telah memantaskan Mainan Gelas karja Tennessee William adaplasi Jim Liem. Bunga Desa. D. Suradji dipentaskan oleh Jasandra (Jajasan Sandiwara Rakjat). Seni Teater Kristen telah mempersembahkan Hantu karja Henrik Ibsen adaptasi seorang anggota rombongan tealer ini. Armijn Pane harus di-sebut2 lagi dengan muntjulnja karjanja Hantu Perempuan jang dipentaskan oleh Lingkaran Studi Seni. Dari kesemuanja itu perlu kita kemukakan, bahwa selain Titik2 Hitam jang berlangsung sebagai drama azena, kesemuanja berlangsung di Gedung Kesenian sebagai drama pentas.

 Apabila kita mengikuti pertundjukan2 drama itu, maka kita akan mengetahui, bahwa suatu persiapan jang serious merupakan kebutuhan mutlak bagi kita apabila kita menginginkan suatu prestasi jang baik. Mengadakan persiapan jang kurang matang dan terlalu memberanikan diri untuk mengadakan perlundjukan dimuka umum sama dosanja dengan seorang perempuan jang menggugurkan baji dalam kandungannja. Ini tidak berarti, bahwa kita harus takut2 dalam mengisi kegiatan2 itu. Usaha jang sungguh2 diperlukan sekali, terutama mengenai makna dan inti drama jang dipertundjukkan itu harus dibawakan dengan penuh pengertian dan kesadaran. Kesukaran2 terbesar sebagaimana kita sering mengalami dalam masalah pentjiplaan kesenian ialah, bagaimana menjadjikannja sebagai keseluruhan hasil pemilihan jang tepat tentang momen2nja. Permulaan jang masih dalam tingkat jang awal sekali dari perdjalanan jang sangat pandiang telah dimulai oleh ATNI, meskipun masih harus ditjatat, bahwa kekurangan2nja terutama terletak dalam keajatada, bahwa idea jang merupakan pokok kekuatan itu kesadarannja kurang terasa, terutama dalam drama adaptasi, tetapi djuga dalam drama asli, jang masalahnja kurang terpilih dan momennja agak terlalu bersifat manasuka.

 Meskipun demikian, kita senantiasa memperoleh gambaran jang lebih baik, apabila kita melihat semangat jang kuat ini. Karena sifat drama sebagai seni memasukkan masjarakat sebagai peranan jang tjukup aktif, maka pengertian dan sambutan jang njata dari masjarakat akan dapat mengatasi kekurangan ini, biarpun sedikit demi sedikit.

Demikianlah jang dapat kita laporkan kali ini.

(Ditutup achir September 1860)

W.S.