BAWUK
UMAR KAYAM
SURAT itu datang pada satu sendja. Seorang anak ketjil dengan mengendarai sepeda dengan tergesa-gesa memberikan surat itu kepada Nj. Surjo tanpa menunggu djawaban atau pesan. Waktu surat itu dibuka dan dibatja barulah nj. Surjo tahu bahwa surat itu dari Bawuk. Sementara itu anak jang mengantar surat sudah terlalu djauh pergi untuk bisa ditanja bagaimana surat itu bisa dibawa anak itu. Surat itu sangat pendek. Hanja terdiri dari tiga kalimat jang djuga pendek-pendek dan sederhana susunannja. „Akan datang Sabtu malam ini. Wowok dan Ninuk saja bawa. Sudilah Ibu selandjutnja mendjaga mereka. Bawuk”.
Alangkah aneh surat begitu datang dari Bawuk, pikir nj. Surjo. Aneh? Bukan, bukan aneh. Lebih tepat asing. Alangkah asing surat begitu datang dari Bawuk pi- kir nj. Surjo. Asing sekali. Kata-kata jang membentuk kalimat-nja begitu pendek2 dan sederhana dan kering dan lugas, Be- gitu bukan-Bawuk nadanja. Bawuk jang dikenalnja selama tiga puluh lima tahun adalah perempuan periang, murah dengan kata2 dan selalu memberi nada jang hiruk- pikuk dalam surat"nja. Surat2nja Julu selalu penuh dengan tjeritaz tamba- han jang bertjanda tentang tetangga-tetang ganja. teman sedjawatnja dikantor, serta berbagai masakan dan djadjan dikotanja, haru kemudian maksud jang sesungguhnja dari surat itu. Itupun hanja beberapa ka- limat sadja untuk kemudian ditambah lagi dengan tjerita omong-kosong lainnja jang pada pendapatnja masih tertjetjer dan pen- ting untuk diketahui serta ada manfaatnja jang langsung bagi pembatja suratnja. Ke banjakan dari pribadi jang dipergundjing- kan bahkan tidak dikenal dan kemungki- nan besar tidak akan ditemui selama hidup nja oleh pembatja suratnja. Tetapi djustru bumbu omong-kosong itulah jang mem- buat surat2 Bawuk menarik dan banjak membuat kangen saudara dan kawan-ka- wannja. Sebab meskipun surat itu penuh dengan pergundjingan jang seru nadanja selalu tidak djahat, penuh humor bahkan penuh pengertian jang menakjubkan ten- tang hubungan antar-manusia. Diluar hu- bungan urat-menjurat, ni. Surjo menge. nal anakaja jang paling muda itu seba- gai anaknja jang paling ribut tetapi djuga paling mengasjikkan, paling tjerdas dan pemurah, Waktu kelima anak²nja masih ketjil. nj. Surjo ingat bagaimana setiap pagi mereka mesti naik dokar kesekolah dari Karangrandu ke M. Djarak jang mesti mereka tempuh setiap hari adalah kurang lebih tiga puluh kilometer pulang- pergi. Perdjalanan jang begitu pandiang jang mesti dilakukan setiap hari pasti su- dah akan membosankan buat anak itu Dia bila Bawuk tidak ikut didalamnja, Dida- lam dokar akan diganggunja kakak²nja dengan berbagai pertanjaan mulai dari pe ladjaran kakakinja disekolah hingga (se- gala hal jang ditemuinja didjalan. akan menuntut agar kakak2nja mendjelas- kan semua itu dengan sebaik-baiknja hing ga dia mengerti. Dan biasanja Bawuk tahu membuat kakak2nja menuruti kemauannja. Kalau tidak bertanja, Bawuk akan ber- tjerita tentang apa jang terdjadi dikelas- nja, tentang juffrouw Dijksma jang ge- muk, tentang hopjes jang dibagikan, ten- tang kawan nja, Margriet dan Marijke, sikembar anak Tuwan Besar pabrik Manis Madu, dan segala apa lainnja jang terdja di dikelasnja. Dirumah hal itu akan di- ulanginja lagi. Ajah-ibunja, pembantu
nja semua seisi rumah mesti mengetahui- nja. Maka akan hiduplah kembali apa ig terdjadi disekolah Bawuk dirumah kelu- arga Surjo, setiap kali Bawuk bertjerita tentang itu. Menurut Bawuk seisi rumah di- djuga harus tahu njanjian apa jang adjarkan juffrouw Dijksma dikelas. Pem- bantu rumah termasuk mbok Inem jang sudah tua serta Sarpan kusir dokar harus Belanda mau diadjarkan segala njanjian 'jang dipeladjari Bawuk disekolah.
― Ajo mbok, ajo Pan. Ik ben een kleine officier.........
― Lho, djangan kelene opisir.. Klei... ne. Of...fi...cieieierrr.
Ajo mbok, ajo Pan. Waaaab, bodo ja kalian.
Kalau pembantu itu sudah ketjapekaN dan tertawa terkekeh akan kesulitan me reka melipat-lipat lidah mereka menurut kemauan Bawuk, maka mereka akan ha hukuman rus mendapat ganti-berganti menggendong Bawuk mengelilingi rumah. Kakak nja meskipun tjerdas serta tjukup menundjukkan kegairahan serta kegembi- raan bidup toh terlalu lain dari Bawuk. Keempat saudaranja itu djauh lebih mirip satu dengan lainnja daripada dengan Ba- wuk. Mereka adalah anak Bapaknja. Se bagai anak2 seorang onder tidak ada jang lebih memenuhi sjarat dari pada keempat anak itu. Disiplin, patuh, serius, effisien dan effektif. Tulisan tangan mere ka bagus dan rapi, Djadwal barian mereka mereka djalankan dengan ketepatan djam Westminster besar jg berdiri dipodjok ru- ang tamu. Huiswerk mereka selalu mereka kerdjakan dengan teliti dan tekun, serta selesai pada waktuoja. Dari kelas ke kelas, guru mereka selalu memberi su
rat jang penuh dengan pudjian tentang
HORISON / 6