BAB XIII
PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG
Ketentuan umum
Pasal 111
(1) DPR bersama Presiden membentuk Undang-undang.
(2) Rancangan Undang-undang dapat berasal dari Pemerintah atau berupa Usul Inisiatif dari DPR.
Pasal 112.
(1) Di dalam Rapat Paripurna berikutnya setelah Rancangan Undang-undang diterima oleh Pimpinan DPR, Ketua Rapat memberitahukan kepada para Anggota tentang masuknya Rancangan Undang-undang tersebut.
(2) Rancangan Undang-undang sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) pasal ini dibagikan kepada para Anggota dan pihak yang bersangkutan.
Pasal 113.
Bilamana ada dua Rancangan Undang-undang yang diajukan mengenai persoalan yang sama, maka yang dibicarakan adalah Rancangan Undang-undang yang diterima Iebih dulu, sedangkan Rancangan Undang-undang yang diterima kemudian dipergunakan sebagai pelengkap.
Pasal 114.
Rancangan Undang-undang yang sudah disetujui DPR, disampaikan oleh Pimpinan DPR kepada Presiden untuk .disahkan menjadi Undang-undang.
Tingkat-tingkat pembicaraan
Pasal 115.
(1) Pembahasan sesuatu Rancangan Undang-undang dilakukan melalui 4 (empat) tingkat pembicaraan, kecuali kalau Badan Musyawarah menentukan lain.
(2) Empat tingkat pembicaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, adalah sebagai berikut:
tingkat I dalam Rapat Paripurna
tingkat II dalam Rapat Paripurna,
521