Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/6

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1632

mesem mesem simpoel lakoenja.

Satelah soeda berpake itoe, maka laloe mengabil djamoesnja dan kitabnja itoe.

Sahsoedanja itoe datenglah mantri menjamboet toewan poetri itoe, maka laloe berangkat keloear permaisoeri itoe, serta ampat poeloe dajang dajang jang mengiringken itoe, serta Indra Maulana Askandar Sjah itoe berdjalan menoedjoe keloewar astana itoe, serta mengiringken iboenja, maka barang jang di djalan itoe berapa raijat dan anak moeda moeda jang tida memberi hormat kepadanja, habislah di soeroenja tangkep sambil berkata dengan keren serta gertaknja, soearanja: tangkep ini bangsat! gantoengan poenja asal! dan satengahnja di soeroenja paloe dengan hoeloebalang, dari pada sebab ttda menaro hormat kepadanja, demikianlah adatnja anak radja itoe, maka mashoerlah pada segalah kota negri, jang anak radja itoe sangat toewakangnja dan bertingka tingka dengan sombongnja sekali.

Maka segala orang negri jang mendenger chabar itoe semoewanja takoet djadinja, maka djadi semoewanja marika itoe menaro hormat serta berhoedmat kepadanja. dan djikaloe ija berdjalan djalan, maka barang sijapa jang memberi hormat kepadanja semoewanja mendapet selamat, dan jang mana tiada menaro hormat dan enda kepadanja semoewanja mendapet hoekoem jang sasat.

Adapoen maka satelah sampe di loewar astanah itoe, maka segala kelengkepan poen haldirlah, maka toewan poetri poen naeklah keatas djoeli