Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1646

keloewar kota itoe, maka segala orang keloewaran habis oendoer, kerna takoet sebab anak radja jang moeda itoe boekan barang barang adat peranginja, kerna tida boleh sekali kita malihat moekanja, djikaloe di ketahoei nistjaja di paloe kita.

Satelah itoe maka anak radja ketiga itoepoen berdjalan menoedjoe pada mata hari hidoep, serta panda kawannja itoe, serta masoek kedalem hoetan balantantarah itoe.

Satelah mata hari tinggi itoe, maka laloe berhenti kepada soewatoe hoetan besar itoe, serta Mahradja Goemanda Soeta bertanja, Hai soedara koe Askandar Sjah: betapakah sekarang ini perdjalanan kita, tjobalah adinda malihat dalem Noedjoem soedarakoe, kemana perdjalanan kita ini ketiga jang boleh sigra bertemoe kepada padoeka kakanda Mahradja Goemanda Soeta itoe.

Maka sahoetnja: djikaloe pada penglihatan dalem Noedjoem hamba ini, marilah kita ini berdjalan mentjari pada tepi laoet toewankoe.

Sahoetnja baeklah, marilah kita berdjalan. Satelah itoe maka mata hari poen lingsir sedikit, maka laloe berangkatlah ketiganja, serta pergi mentjari tepi laoet itoe.

Hatta maka haripoen malemlah, maka anak radja ketiga poen bermalemlah di dalem hoetan itoe.

Satelah malem hari Hoestan Sabab poen mangikat koeda toewannja itoe, maka laloe tidoerlah katiganja.