Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/194

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1820

tambah salahnja kepada akoe, sebab akoe radjanja, dan lagi jang seperti soedagar itoe sepatoetnja ia pesembahkan halnja, sebab perkataan jang tida berakal, seperti seorang di katanja mati dengan teroes terangnja, r aka anakoe tida menjatakan kematiannja, dan sekarangsepatoetnja ia menerima jang anaknja mati terboenoeh oleh soeltan, tetapi di dalem itoe poen ia patoet bertanjakan hoekoem kepada anak radja jang hamba itoe, dan djikaloe seperti penangkap ikan kedoea penganak perau itoe djikaloe soenggoeh harta itoe anak radja jang ampoenja sepatoetnja ia di hoekoemnja, sebab mentjoeri barang radja dan harta radja, maka jang seperti soedagar itoe tidalah patoet sekali kali.

Maka sembah soedagar ite; jatoeankoe bahoea kitab itoe sesoenggoehnja hamba jang ampoenja dia, tetapi djikaloe anak redja jang ampoenja soedalah, Insjaallah lagi dibalaskan barang jang benar di benarkan, dan barang jang salah disalahkan.

Maka Indra Maulana Askandar Sjah poen terlaloe amat sangat marahnja kepada soeltan. katanja: seperti itoe anakoe ini jang paling terlaloe amat besar dosanja, dari sebab menghoekoem orang tida dengan preksa lagi.

Tatkala itoe maka soeltan poen terlaloe amat maloenja, serta katanja: baekla atas hoekoemnja pada padoeka soeltan Toral Arkan akoe terima, djanganlah anakoe boeat choewatir lagi, dan djikaloe anakoe hendak mengadoekan dari ada