Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/193

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1819

jatoeankoe boeah hatikoe, moehoenlah ampoen nenenda ini dari pada chilap bebal nininda orang jang toeah ini, tetapi barang hoekoem anakoe akoe toeroet, tetapi akoe ini tida dapat menghoekoem mantri itoe barang hoekoem anakoe.

Satelah mantri dan soedagar Sababi mendengar kata soeltan menjerahkan kepadanja, maka ia mendjadi sangat sekali takoetnja, kerna telah njatalah ia anak radja Toral Arkan.

Satelah Indra Maulana Askandar Sjah palsoe ito e mendengar titah soeltan itoe, maka laloe di soeroenja tangkap soedagar itoe kedoewa mantri itoe, serta di soeroenja ikat tegoeh tegoeh dan kedoea kitab itoe di ambilnja oleh Indra Maulana Askandar Sjah itoe.

Maka soedagar dan mantri poen tida berdaja lagi, dan bapa penangkap ikan poen di soeroenja ika, serta soedaranja penganak perau itoe semoewanja di soeroenja ikat, maka laloe di ikat oranglah masing masing.

Adapoen maka soeltan poen tida dapat berkata kata lagi, dengan maloenja serta memandang kepada anaknja sendiri, serta katanja: Hai anakoe sabarlah dehoeloe toean menghoekoem mantri itoe, kerna mantrikoe itoe beloemlah patoet di hoekoemnja, kerana boekannja dia jang mengata kan hanja kitabnja djoega, dan djikaloe ia tida mengatakan seperti kata kitab itoe bertambah