Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/38

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1014

jangnya masing masing dengan ratapuja, serta katanja: wah anakoe toean sekalian sekejan lamanja toewan meninggalken beta sekalijan ini dengan menanggoeng pertjintaan, den sekarang bahroe djoega toewankoe dateng, maka semaleman toewan hendak bermoehoen poela. maka masing masing ratapnja segala Inang Pengasoehnja itoe.

Maka kata Mahradja Widenta Sakti, soedalah djangan engkau sanget menangisken, kerna anak koe lagi mengadep perang den tida berapa lamanja djika telah seleseh dari pada berperang, maka kembali kedalem negrinja dengan selametnja.

Adapoen maka mahradjapoen mengiringken kedalem kota serta segala dajang dajangnja itoe den segala raijatpoen bermoehoen kepada mah radja itoe.

Sabermoela maka satelah sampe di loewar kota, maka segala raijat Dewa den mantri hoeloebalangpoen memaloe boenji boenjian, den segala Dewa Dewa itoepoen terbanglah dengan alat perangnja, maka mata haripoen tertoetoep dengan raijat itoe, maka doenjapoen mendjadi petang di sabelah selatan daja itoe seperti malem roepanja.

Satelah itoe maka segala Dewa Dewa itoe berdjalan barang di mana bertemoe kebon atawa poelau poelau habislah di binasahken oleh raijat itoe, den segala negri Djin den negri Peri Mambang den Dewa Dewa jang ketjil ketjil, habis