Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/353

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1419

sanja, demi ijanlah kelakoean laki laki jang di birahiken.

Satelah itoe maka toean poetri poen bermaen mainlah kesana kemari memetik boengah boengahan den boewah boewahan, maka segala boenga boengahan sedang berkembang, den segala boewah boewahan sedang berboewah dengan matangnja, kenangah tjempaka maliti kemoening den tjoelan, terlaloe amat banjaknja, serta bahoenja seperti orang jang bersembahken kepada tjoetjoënja padoeka Soeltan Taboerat, ombak laoet poen sedang mengaloen aken membanting dirinja pada tepi tepi pantai itoe betoel seperti orang jang rindoe lakoenja, den segala karang karang ngan den bato e batoe den kiong tjipoet berbagi bagi matjem roepa warnanja pada tepi laoet itoe, akan memberi dendam pada hati jang melihat padanja, segala pasir malila poen amat gemerlapan tjahjanja, dari sebab kena sorotnja matahari itoe, sebagi orang jang mabok birabi pada samanja moeda, den segala boeroeng walet berterbangan kesana kemari aken mentjari haroes di laoet itoe, maka barang lakoenja boeroeng itoe seperti orang jang terkena perdaja lakoenja, maka semoewanja itoe memberi hajallah rasanja.

Sjahdan maka pada tetkala itoe Indra Maulana Askandar Sjah poen mendjadi bangkit birahinja, den toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara poen terbitlah gamirahinja, kata pengarang: adakah sebagi moeda bersanding soesoe, laksana masa

Soeltan Taboerat

135