Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/350

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1416

leh di harep, sampe anaknja sendiri di bawa orang tida dapat di ketahwinja dateng sekarang, den kemoedijan poela anaknja Soeltan poela hilang dari dalem maligainja tidaken di berinja chabar.

Maka berkatalah mantri Sjahbandi: soenggoe lah seperti kata tocankoe itoe, tetapi hatinja mantri Sjahbandi poen terlaloe amat marahnja.

Sahsoedanja itoe maka segala pengawal poen berlengkaplah dengan selaga sendjatanja, serta dengan tiga ratoes doewa poeloe hoeloe balang raijat jang gagah gagah itoe pergi mentjari, serta laloe bermoehoenlah sekalijan kepada baginda Soeltan itoe, serta aken berdjalanlah menoedjoeh keloewar negri masing masing, adalah jang masoek kedalem laoet, den adalah janh masoek kedalem hoetan den adalah jang masoek dedalem desa desa, den setengahnja jang naek di atas goenoeg itoelah masing masing dengan halnja.

Maka pada tatkala itoe baginda soeltan poen berangkat masoek, maka anak soeltan poen tida berhenti dengan aer matanja, kerna ija handak pergi mentjari tida di berinja idjin oleh ajahandanja, den Sjahbandi poen semingkin berobah barang lakoenja, den semingkin djadi garangnja den beraninja itoe, serta dengan terlaloe amat sekali moerkanja, sebab pada pikirnja: soeda sahdjanja segala isi negri itoe berboeat oenar, dari sebabnja melihat akoe ini orang dari lain negri aken dateng mennjadi mantri di dalem negri ini, maka itoelah sebab anakoe sahdja di