Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1011

ta dengan maminta ampoen den maaf barang dosanja, den barang salah bebal chilapnja.

Maka tetkala itoe laloe di tjioemnja kaki iboe bapanja dengan menangis, serta di tjeritaken halnja jang ia bertemoe dengan manoesia jang terlaloe amat boedimannja.

Satelah soedah di tjeritakennja, maka ajahenda boendanjapoen menangis den sekalian inang inang pengasoehnja semoewanja menangis, mendengar kamaldaratannja anaknja itoe keampatnja, den serta di toeloengnja dengan anak manoesija jang seperti mana pesen ajahnja itoe, maka tiada mendjadi bersalahan, sebab soedah di tentoeken oleh allah soebhana wataalla atas jang mengarang hikajat ini.

Maka pada masa itoe anak Dewa itoepoen berkatalah kepada ajah boendanja itoe dengan segala tjeritanja.

Katanja: bahoewasanja ananda dateng ke ampat ini sebab membawa titah Indra Mardjoenoel Alam, djikaloe ada derma toewankoe, maka adalah hamba ini memoehoenken rahim toewanku, kerna manoesia itoe lagi sedang mengadep perang besar, sebab negrinja lagi di binasahken oleh segala raijat Aprit, maka djikaloe tiada padoeka toewankoe menoeloeng aken anak manoesia itoe, nistjaja binasalah negrinja oleh segala raijat Djin.

Satelah itoe maka kata mahradja Widanta Sakti itoe, ja toewankoe: djikaloe demikian baeklah sahdjanja memang akoe lagi sedang bernanti