Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/34

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1010

istrinja mahradja Widanta Sakti itoe telah bermimpi, melihat poetranja keampat itoe, maka laloe menangis datengken sijang hari tida berhenti, kerna telah berapa tahon ia berpisah itoe tidaken bertemoe, maka pada waktoe dinahari.

Maka Mahradja Widanta Sakti sedang doedoek pada bale penghadepan, di hadep oleh segala Dewa Dewa itoe, den segala radja radja Dewa itoepoen sekalijan doedoek mengadep, sekoetika poela datenglah padoeka ananda keampatnja itoe, serta soedjoet pada kaki ajahenda baginda itoe.

Satelah Widanta Sakti melihat jang padoeka ananda itoe telah dateng, maka laloe terkedjoet serta bangoen dari pada tempat doedoeknja, serta memeloek den mentjijoem padoeka ananda keampatnja itoe serta bertangis tangisan itoe, kerna telah soeda antara berapa lamanja ia keloewar dari dalem negrinja itoe, kerna sebab di moerkaken bapanja djadiken gantinja ia tida maoe, maka itoelah sebabnja makanja ia djadi selakoe demikian.

Satelah itoelah di soempanja mendjadi seroepa binatang itoe.

Maka Mahradja Widanta Sakti poen terlaloe amat senang rasanja, maka doedoeklah ia sekoetika.

Sasoedahnja itoe maka bagindapoen berangkat masoek serta di iringken oleh anaknja kedoewa itoe, maka laloe bertemoe boendanja laloe berpe loek den bertjioem serta bertangis tangisan, ser-