Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/215

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1191

poetri kedoewa sanget sekali keras sakitnja, sabentar bentar dengan lelap dan pangsan tida chabarken dirinja.

Maka anak radja poen hidoep dengan aer matanja, kerna istrilah jang terlebih di kasihi itoe, maka bebrapa Tabib dan Doktor atawa doekoen dan sinsee, seorang poen tida bisa dapet mengobati toewan poetri itoe, dan lagi toean poetri itoe sedang berbadan doewa, maka itoelah sebabnja mendjadi bertamba tamba masgoel hatinja, dan permaisoeri poen djangan di kata lagi.

Maka adalah pada soewatoe hari anak radja poen menjoeroehken saorang bidoewanda pergi kedalem negri jang tiga boeah itoe, membri chabar kepada Soeltan Bahroen kedoewa laki istri, jang toean poetri Mahroem Sari mendapet sakit terlaloe amat sanget, dan saorang memberi chabar kepada Soeltan Taib kedoewa laki istri, jang toean poetri Mahroem Siti mendapet sakit, maka seorang poela poen pergi mengasi taoe kepada toean poetri Tjindra Sari jang soedaranja mendapet sakit.

Maka ketiga negri itoe poen datenglah dengan sekalian anak istrinja, maka bertamba tamba ramainja di dalem negri itoe, tetapi semoewanja itoe dengan pertjintaannja sebab melihat roepa toean poetri kedoewa itoe sanget koeroes dan hamilnja, tatkala itoe semoewanja menangislah, kerna pada harepnja mati djoega anaknja dan soedaranja itoe.

Satelah itoe maka toewan poetri kedoewa poen