Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/435

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

914

 Djangan terlaloe kita memili,
 Kendati roepanja seperti koeli,
 Djikaloe ada tanda jang asli,
 Doegahan laen orang djangan perdoeli.

 Kendati kaja beriboe harta.
 Pandang baek back dengen doewa mata,
 Djangan perdoeli orang poenja kata,
 Pikir sendiri pada hati kita.

 Misti di pikir dengen teliti.
 Djangan di pake orang poenja hati,
 Pereksa betoel bijarlah pasti,
 Djangan sampe salah mengarti.


Satelah Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman mendenger sair itoc, maka hatinja poen djadi bertambah tambah rawannja, serta memandang roepanja Indra Maulana Mardjoenoel Alam, laloe di amattinja kaloe kaloe takoet salah pandangannja, kerna teringet soewaminja serta pikirnja kaloe kaloe Indra Boeganda Aspandar Sjah menjamarken dirinja, maka di lihatnja dari atas sampe kebawa, den dari bawa sampe keatas, maka soewatoepoe tida ada tandanja, semangkin lama badannja seperti perempoean, den bibernja seperti bibir perempoean, maka laloe di pandang kepada Magat Ningroem den Magat Nangsi itoe, kaloe kaloe Sjahbanda, Sjahbandi, maka bera adi lihatujaa soewatoepoen bertemoe tandanja laloe ija berdijem dirinja dengen mesgoel hatinja serta terkenang berapa kenangan jang tida ter